SAMARINDA. Sungai Mahakam merupakan salah satu anugerah yang diterima Samarinda. Karenanya, pemerintah kota akan memanfaatkan potensi itu dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melaksanakan program Teras Mahakam. Apa itu?
Wali Kota Samarinda Andi Harun (AH) bicara panjang lebar mengenai program tersebut di depan seluruh RT, kepala sekolah, dan kepala Puskesmas dalam halal bi halal, Minggu 14 Mei 2023. Acara berlangsung mulai pukul 10.00 Wita di Convention Hall Jalan KH Wahid Hasyim.
AH menegaskan betapa pentingnya agenda halal bi halal ini. Sebab pemkot dapat bertemu langsung dengan para pejuang pembangunan kota Samarinda dari lingkup paling kecil.
“Barokahnya pertemuan ini adalah kita dapat menyampaikan beberapa hal tentang hubungan pemerintah dengan ketua-ketua RT, sebagai ujung tombak di tengah-tengah waktunya untuk melaksanakan segala upaya dan tindakan agar sukses melakukan pembangunan” sambungnya .
AH sapaan akrab Walikota Samarinda ini juga mengutarakan program yang akan segara terealisasi: Teras Mahakam.
“Kita akan mulai pembangunan Teras Mahakan di tepian mahakam. Tahun ini kita telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 40 miliar. Tahap I dari depan BTN sampai depan Korem,” ujarnya.
Program ini bertujuan guna mempercantik wajah Kota Tepian. Sekaligus, untuk memperkenalkan kepada semua aset berharga Samarinda, Sungai Mahakam.
Program ini akan mengembangkan kawasan Tepian Mahakam menjadi bernilai ekonomi tinggi. Selain itu juga, Teras Samarinda terintegrasi dengan perencanaan pariwisata Sungai Mahakam. “Menjadi kawasan ekonomi kawasan yang integrasi dengan perencanaan pariwisata Mahakam,” ungkapnya.
Andi Harun ingin Tepian Mahakam menjadi pintu masuk Kota Samarinda. Sehingga bisa menjadi Teras Kota yang nyaman bagi warga Samarinda ataupun pengunjung dari luar daerah.
Sejumlah fasilitas akan tersedia guna kenyamanan pengunjung.
Ada pedestrian yang nyaman untuk pejalan kaki serta terintegrasi dengan transformasi masal modern. “Jadi kita memiliki objek teras kota Samarinda yang akan memberi dampak perekonomian dampak penataan kawasan, serta dampak integrasi antara sisi sungai dengan sisi darat,” pungkasnya. (reza/adv/diskominfo samarinda)