Datang Langsung ke Kaltim, Pemerintah Malaysia Dorong Investor Negaranya Investasi di IKN Nusantara

Presiden Jokowi, bersama beberapa menteri saat berkemah di titik nol IKN. (dok. Biro Pers Setpres)

SAMARINDA. Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim nyatanya telah menarik minat dunia, untuk ikut berinvestasi. Seperti Malaysia. Negara tetangga itu, bahkan mengutus menteri untuk datang langsung ke Kaltim. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Puguh Hardjanto menerima kunjungan YB Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia (Hal Ehwal Sabah dan Serawak) Datuk Sri Panglima Dr Maximus Johnity Ongkili dan YB Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia (Ekonomi), Senin (28/3/2022).

Pertemuan dalam rangka menjalin kerja sama bidang investasi dan penanaman modal di Kaltim itu, digelar di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim. Pertemuan diawali paparan potensi daerah dan peluang investasi di Kaltim oleh Puguh Hardjanto.

Puguh menjelaskan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim semakin membuka peluang investasi dari berbagai sektor di Kaltim maupun di lokasi IKN sendiri.

“Kaltim selama ini dan sebelum IKN ditetapkan disini, sudah menjadi tujuan investasi. Dan, IKN akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi di Kaltim dan IKN,” ungkapnya.

Menurut Puguh, hubungan kerja sama ekonomi dan investasi antara Kaltim dan Malaysia sudah berlangsung lama.

Sementara YB Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia (Hal Ehwal Sabah dan Serawak) Datuk Sri Panglima Dr Maximus Johnity Ongkili mengakui peluang investasi yang ditawarkan Pemprov Kaltim sangat luas bagi pengusaha Malaysia (Serawak dan Sabah).

“Kita sudah mendengar semua. Terus kita susul informasi tentang pemindahan Ibu Kota Nusantara, bagaimana kedepannya. Kita juga membawa para investor untuk bisa melabur (berinvestasi) di Borneo (Kalimantan Timur),” ungkapnya.

Dijelaskannya, pertemuan ini akan dilanjutkan ke tahap yang lebih khusus, terutama dalam masa dua tahun kedepan. Menurut dia, ini satu pergerakan yang perlu dijalankan sesuai peluang-peluang investasi bagi rakyat Malaysia.

“Pelaburan (investasi) luas sekali, bukan saja soal infra (infrastruktur), tapi fokus prioritas dari Pemerintah RI, seperti pariwisata, pertanian, perindustrian dan hilirisasi berbagai produk, juga pendidikan khususnya bidang kesehatan,” jelasnya.

Menjelang dan pasca-pemindahan IKN, diperkirakan pertumbuhan ekonomi di Borneo (Kalimantan) sangat besar dan pesat serta memberi dampak luar biasa bagi negara lain. Terlebih Malaysia (Sabah dan Serawak) yang sudah terjalin hubungan dan kerja-sama yang baik selama ini dengan bangsa Indonesia, khususnya Kalimantan.

“Kita bantu pihak swasta untuk berinvestasi di Kalimantan Timur dan Kerajaan Malaysia terus menyokong (mendorong) serta selalu memfasilitasi swasta untuk bisa menanamkan modal usahanya di Kaltim dan IKN,” pungkasnya.

Tampak hadir pimpinan perangkat daerah dari Pemprov Kaltim dan Pemkab Penajam Paser Utara, Kadin Kaltim dan pejabat Kedutaan Malaysia, serta investor Malaysia. (nk/UK/adv/diskominfokaltim)

POPULER
Search