SIDEKA Resmi Diluncurkan: UINSI Samarinda Dorong Literasi Demokrasi di Kampus

ist
FASILITAS: Peluncuran SIDEKA kuatkan literasi di kalangan mahasiswa.

SAMARINDA – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda resmi meluncurkan Pusat Studi Konstitusi, Demokrasi, dan Masyarakat (SIDEKA) pada Kamis (14/11/2024). Peluncuran ini dirangkaikan dengan diskusi perdana bertajuk Talaqqi Konstitusi yang membedah pasal-pasal UUD 1945 secara mendalam.

Diskusi pertama SIDEKA mengupas Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, yang menyatakan, “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.”

Menghadirkan Ikhwanul Muslim, dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, sebagai narasumber utama, diskusi ini memantik perhatian audiens. Ikhwanul menggarisbawahi bahwa pemilihan kepala daerah secara langsung tidak diatur secara eksplisit dalam konstitusi, melainkan merupakan hasil kesepakatan DPR dan Pemerintah yang dituangkan dalam undang-undang.

Sebagai bagian dari misi meningkatkan budaya literasi di kampus, SIDEKA juga meluncurkan Bulletin Supremasi. Direktur SIDEKA, Suwardi Sagama, berharap buletin ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menggali wacana ilmiah dan meningkatkan diskusi kritis. “Melalui buletin ini, kami ingin membangun ruang analisis yang lebih tajam dan mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi intelektual,” ujar Suwardi.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur, Irwansyah, yang turut hadir sebagai narasumber, memberikan pandangan mengenai peran strategis pemuda dalam menjaga demokrasi. “Pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan demokrasi berjalan sehat. Caranya adalah dengan memilah informasi secara bijak agar tidak terpengaruh hoaks dan disinformasi,” tegas Irwansyah.

Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam konten kampanye. “KPU, Bawaslu, dan pasangan calon harus memastikan bahwa semua materi kampanye, baik iklan maupun pemberitaan, mematuhi aturan yang berlaku,” imbuhnya.

Irwansyah mengapresiasi peluncuran SIDEKA sebagai langkah inovatif dalam memperkuat literasi demokrasi di era digital. “SIDEKA menjadi bukti nyata bahwa kampus dapat menjadi motor penggerak diskusi kritis dan literasi politik di tengah masyarakat,” katanya.

Acara ini mendapat respons positif dari mahasiswa yang aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan kritis. Diskusi ini dinilai berhasil membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya literasi politik dan kesadaran demokrasi. “Sebagai pemilih, masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai program dan visi-misi calon pemimpin agar demokrasi menghasilkan pemimpin yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat,” tutup Irwansyah.

SIDEKA diharapkan terus menjadi ruang akademis yang memadukan pembelajaran hukum konstitusi, pengembangan literasi, dan dialog demokrasi di lingkungan UINSI Samarinda. (adv/diskominfo kaltim)

POPULER
Search