BALIKPAPAN – Kantor Bahasa Kalimantan Timur berperan sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis Profil Pelajar Pancasila yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kaltim di Hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan, (29/10/2024). Acara ini dihadiri 100 ketua OSIS SMK se-Kalimantan Timur.
Ali Kusno, perwakilan Kantor Bahasa, menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kaltim yang melibatkan mereka dalam program ini. “Kami berterima kasih karena Disdikbud Provinsi Kaltim telah melibatkan kami memberikan penguatan kepada peserta Profil Pelajar Pancasila Kalimantan Timur dari aspek penggunaan bahasa,” katanya.
Dalam materinya, Ali mengajak peserta untuk “Cerdas Berbahasa di Era Digital.” Ia menjelaskan pentingnya mengutamakan bahasa negara, melestarikan bahasa daerah, berpikir kritis, serta menjaga tutur kata yang santun, khususnya di media sosial. “Media sosial merupakan sarana efektif untuk menyuarakan aspirasi, silakan gunakan dengan baik dan bijak. Generasi Pelajar Pancasila harus kritis, tetapi tetap santun. Jangan ikut-ikutan berkomentar penuh caci maki di media sosial,” ujar Ali.
Pengakuan Korban Perundungan
Ali juga membuka diskusi tentang perundungan di sekolah. Ia memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman, meski awalnya mereka ragu. Banyak peserta yang mengaku pernah menjadi korban perundungan, baik dari teman sekolah maupun oknum guru, dan beberapa bahkan menceritakan dengan penuh emosi. Ali menanggapi serius masalah ini dan berjanji akan menyampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk mencari solusi.
“Ini akan menjadi catatan bagi kami untuk koordinasi lebih lanjut agar ada langkah nyata menghentikan perundungan di sekolah. Terima kasih, kalian anak hebat. Berani menyampaikan kebenaran,” tambah Ali.
Ia pun menutup dengan menyemangati peserta agar menjadi generasi yang kuat dan cerdas. “Kalian adalah calon generasi emas Kalimantan Timur. Kalian harus menjaga semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” seru Ali yang disambut tepuk tangan meriah peserta.
Melalui acara ini, diharapkan para ketua OSIS ini dapat menjadi pelopor bahasa yang baik di media sosial dan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dari perundungan. (adv/diskominfo kaltim)