SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mendorong penguatan solidaritas sosial melalui program Kaltim Peduli, sebuah wadah penghimpunan donasi kemanusiaan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk membantu daerah terdampak bencana, baik di dalam maupun luar provinsi.
Program Kaltim Peduli dirancang sebagai mekanisme penghimpunan dan penyaluran bantuan yang terkoordinasi, terukur, dan tepat sasaran. Melalui program ini, Pemprov Kaltim berharap partisipasi kolektif masyarakat meningkat sehingga respons terhadap bencana dapat dilakukan secara cepat dan efektif.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan bahwa Kaltim Peduli bersifat inklusif dan terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat, tidak terbatas pada aparatur sipil negara (ASN).
“Donasi Kaltim Peduli ini terbuka untuk semua,” ujar Seno Aji saat ditemui di Aula Kadrie Oening Tower, Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Samarinda, Jumat (12/12/2025).
Ia menjelaskan, skema donasi memungkinkan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari pegawai negeri sipil, masyarakat umum, hingga perusahaan swasta. Dengan keterlibatan lintas sektor tersebut, diharapkan bantuan yang terkumpul dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat terdampak bencana.
“Rekening Program Kaltim Peduli bisa dimanfaatkan oleh PNS, masyarakat, maupun perusahaan. Semua dapat berpartisipasi,” kata Seno.
Menurutnya, pengelolaan donasi dilakukan secara terencana dan akuntabel. Bantuan yang terkumpul akan disalurkan berdasarkan kebutuhan di lapangan setiap kali terjadi bencana, sehingga penyaluran dapat berjalan tepat sasaran.
“Setelah donasi terkumpul, setiap terjadi bencana bantuan langsung kami salurkan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kaltim Peduli telah menyalurkan bantuan ke sejumlah wilayah yang mengalami musibah, baik di dalam Kalimantan Timur maupun di luar provinsi. Beberapa daerah penerima bantuan antara lain Aceh, Tapanuli, serta sejumlah wilayah di Kaltim seperti Kelai dan Telen.
“Bantuan sudah kami salurkan ke Aceh, Tapanuli, dan beberapa daerah di Kaltim, termasuk Kelai dan Telen,” ungkap Seno.
Ia menambahkan, semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat Kaltim menjadi kekuatan utama dalam membantu daerah terdampak bencana untuk bangkit dan pulih. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berpartisipasi melalui program Kaltim Peduli.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat Kalimantan Timur untuk ikut berpartisipasi dan menyalurkan donasinya melalui Kaltim Peduli,” pungkasnya.
Dengan sistem pengelolaan yang terencana dan terbuka, Kaltim Peduli diharapkan tidak hanya menjadi sarana penghimpunan bantuan, tetapi juga menjadi simbol solidaritas dan kepedulian masyarakat Kalimantan Timur dalam membantu sesama di tengah situasi darurat. (*)
