JAKARTA – Beragam upaya dilakukan untuk hidup sehat, salah satunya dengan berolahraga seperti lari. Namun, pentingnya literasi kesehatan muncul sebagai fokus utama, terutama dalam memahami kebutuhan olahraga yang sesuai. Pelatih lari, Andre Caprina Putra, menekankan pentingnya pendekatan bertahap dan adaptasi tubuh dalam berolahraga, serta peran literasi kesehatan dalam menciptakan pola hidup sehat.
Dalam webinar “LiteLari: Run For A Healthy Life” yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI pada Jumat, 17 November, Andre Caprina Putra mengingatkan bahwa olahraga lari bukan hanya sekadar mengenakan sepatu dan berlari, tetapi juga melibatkan pemahaman menu latihan dan gizi yang tepat. Adaptasi tubuh terhadap berbagai kebutuhan, baik itu olahraga rutin atau persiapan untuk event, menjadi kunci dalam menjaga kesehatan.
Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpusnas, menekankan bahwa literasi kesehatan adalah fondasi bagi setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berkontribusi pada negara, masyarakat, dan keluarga. Baginya, menjaga kesehatan harus didasarkan pada pemahaman informasi dan pengetahuan yang tepat, yang dapat diperoleh melalui literasi kesehatan yang baik.
Dewi Kartikasari, Plt. Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, menambahkan bahwa perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi lingkungan masyarakat yang sehat. Literasi kesehatan menjadi fondasi untuk memastikan bahwa upaya-upaya menjaga kesehatan dapat dijalankan dengan benar dan efektif. (nk/adv/dpk kaltim)