Lansia dan Disabilitas pun Harus Cakap Digital Bersama

TINGKATKAN KEMAMPUAN: Di pelatihan ini, lansia dan penyandang disabilitas diajarkan untuk melek teknologi informasi. (foto: istimewa)
TINGKATKAN KEMAMPUAN: Di pelatihan ini, lansia dan penyandang disabilitas diajarkan untuk melek teknologi informasi. (foto: istimewa)

SAMARINDA – Semua golongan masyarakat memiliki hak sama dalam berkehidupan bangsa dan negara. Tak terkecuali warga lanjut usia (lansia) dan kaum disabilitas. Di era kekinian, mereka pun wajib melek informasi dan mengembangkan diri.

Terkait itu, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Samarinda bekerjasama dengan Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Provinsi Kaltim melaksanakan kegiatan Akademi Digital Bagi Warga Lansia, Selasa (28/11/2023). Bertempat di aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Akademi Digital Warga Lansia dalam Program Tular Nalar ini menyasar komunitas lanjut usia yang ada di Kaltim. Sebanyak kurang lebih 50 peserta nampak hadir pada kegiatan ini. Acara pun dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim Rozani Erawadi yang mengapresiasi langkah Mafindo Samarinda dalam memberikan literasi pada masyarakat kota Tepian.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan hari ini. Mudah-mudahan dapat memperkaya wawasan para peserta yang hadir. Misi literasi yang dibawa oleh Mafindo khususnya Mafindo Samarinda ini pun selaras dengan misi ke 1 kami yaitu meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, terutama pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas,“ ujar Rozani.

Dirinya menambahkan, selain memperkuat dan mendorong peluang-peluang para lulusan SMA/SMK Luar Biasa di dunia kerja, masyarakat di luar usia kerja secara umum pun penting untuk memiliki life skill, atau kemampuan untuk bertahan hidup di era pesatnya kemajuan zaman.

“Bisa saja nanti kalau diperlukan peningkatan kapasitas, jenis pelatihan apa yang pas, pemerintah siap fasilitasi. Saat ini pun, di sektor publik dan swasta dalam Job Market Fair maupun program-program lainnya sudah bergerak dan melibatkan masyarakat penyandang disabilitas. Artinya semua mendukung, merangkul dan aktif,” pungkasnya.

Selain Kadisnaker Kaltim, nampak hadir pula membersamai kegiatan tersebut yaitu Ketua DWP Disnakertrans Kaltim Yuniar Wahyuni, Ketua DWP Dinas PUPR Kaltim Marliana Wahyuningrum Firnanda, perwakilan IPPRISIA Kaltim dan seluruh peserta.

Diketahui, Akademi Digital Lansia merupakan salah satu program dari Mafindo Indonesia dan telah diimplikasikan di seluruh Indonesia melalui Mafindo Wilayah masing-masing. Menariknya, untuk Wilayah Samarinda, Mafindo Samarinda menginisiasi untuk menyasar masyarakat Disabilitas Lansia, karena elemen masyarakat ini juga memiliki hak untuk memperoleh informasi dan peningkatan kapasitas, sama dengan yang lainnya.

“Masyarakat Disabilitas Lansia memiliki hak yang sama untuk memperoleh informasi, peningkatan skill atau keterampilan. Kelompok ini pun merupakan kelompok yang juga rentan terhadap adanya informasi yang tidak benar, bahkan penipuan,” jelas Koordinator Wilayah Mafindo Samarinda Hairunnisa Hairun.

Misi Mafindo Samarinda untuk membekali para lansia agar cakap digital, sehingga mampu menyaring informasi yang diperoleh, tidak mudah tertipu dan mampu mengamankan data pribadi. Acara dikemas berupa diskusi kelompok yang interaktif, dengan didampingi para fasilitator yang kompeten.

“Harapannya, masyarakat Disabilitas Lansi bisa Melek Teknologi dan Informasi, serta bisa menyampaikan kembali kepada lingkungan sekitarnya sehingga makin banyak yang teredukasi dan terliterasi,” imbuhnya. (adv/nk/diskominfo kaltim)

POPULER
Search