BALIKPAPAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmennya dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya. Bertempat di Four Points Hotel Balikpapan, Kamis (21/11), dilaksanakan Rapat Intervensi Spesifik dan Sensitif Penurunan Stunting. Acara ini menjadi wadah penting untuk merumuskan strategi dan langkah konkret yang melibatkan lintas sektor.
Diskusi dibuka Plt. Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Atika) Dinas Kominfo Kaltim, Bapak Denny Ruliansyah. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, serta masyarakat, untuk mencapai target nasional penurunan prevalensi stunting.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi menjadi kunci, khususnya dalam menghadirkan program-program yang langsung menyentuh masyarakat dan berdampak positif pada penurunan angka stunting di Kalimantan Timur,” ujar Denny.
Rapat ini dipimpin oleh Bapak Fery Prakom, salah satu tokoh utama dari Dinas Kominfo Kaltim. Beliau mengarahkan jalannya diskusi dengan mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada dalam pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif.
Dalam diskusi ini, ditekankan perlunya intervensi yang berfokus pada dua pendekatan utama: spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik mencakup program kesehatan langsung, seperti pemberian makanan tambahan bergizi, imunisasi, serta akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Sementara itu, intervensi sensitif lebih luas cakupannya, meliputi program peningkatan akses air bersih, pendidikan gizi, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kombinasi kedua pendekatan ini dinilai mampu memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka stunting di Kalimantan Timur, yang saat ini masih menjadi salah satu isu strategis daerah.
Rapat ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan, di antaranya penguatan data berbasis teknologi informasi untuk memantau perkembangan kasus stunting, pengintegrasian program lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah), serta peningkatan keterlibatan masyarakat melalui edukasi.
“Anak-anak yang sehat adalah investasi masa depan bangsa. Upaya penurunan stunting bukan hanya untuk memenuhi target angka, tetapi juga menciptakan generasi emas yang mampu bersaing di tingkat global,” tambah Fery Prakom.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai OPD, organisasi masyarakat, dan tenaga ahli di bidang kesehatan dan nutrisi. Diskusi berjalan interaktif, dengan banyak masukan konstruktif yang diharapkan dapat segera diimplementasikan pada tahun 2025 mendatang. (adv/diskominfo kaltim)