Sumbangsih Imigran terhadap Kenaikan Angka Kematian Ibu Hamil di Kaltim

Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (foto: dinda)
Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. (foto: dinda)

SAMARINDA – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur mengadakan rapat evaluasi kematian ibu dan anak di Bumi Etam. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Ibis Samarinda ini melibatkan sepuluh provinsi yang dianggap menyumbangkan imigran di Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami melakukan zoom meet dengan sepuluh provinsi termasuk Sumatera Utara, yang memasok imigran di Kaltim,” ungkap Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan, Kalimantan Timur saat diwawancarai pada Senin (11/12/2023).

Penyertaan sepuluh provinsi tersebut guna menganalisis faktor lain dari peningkatan jumlah kematian ibu hamil di provinsi Kalimantan Timur.

“Tahun ini sebenarnya sudah turun, tapi yang jadi masalah ternyata ada 13 warga dari provinsi yang meninggalnya di sini,” bebernya.

Sehingga, diperlukan sebuah pendekatan dalam hal pendataan riwayat penyakit dan kehamilan yang lengkap.

“Ini problem yang harus kita selesaikan, agar nanti ibu hamil bisa memiliki data penyakit maupun riwayat kehamilan yang lengkap ketika melahirkan di sini,” jelasnya.

“Agar tidak menambah jumlah ibu hamil di sini,” lanjut Jaya.

Angka kematian ibu hamil di Kalimantan Timur tahun ini seharusnya menurun dibanding dengan tahun lalu, namun faktor imigran menjadi penyebab kenaikan angka kematian ibu hamil tahun ini.

“Tahun lalu 73, tahun ini 63, tapi kalau ditambah dari provinsi lain itu berarti 63 ditambah 13,” ungkapnya.

Hal tersebut adalah dampak dari imigrasi, jadi meninggalnya di sini, akibat komplikasi atau penyakit-penyakit lain yang diderita. Sehingga Jaya mengajukan perbaikan manajemen khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah terkait pengelolaan rujukan pasien di Kalimantan Timur.

“Kami akan memperbaiki manajemennya, bagaimana mengelola rujukan,” tutupnya. (dinda/nk)

POPULER
Search