SAMARINDA. Andi Harun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas proyek mini soccer di eks lapangan sepak bola Voorvo Jalan Pembangunan, Samarinda. Wali Kota Samarinda tersebut melihat langsung sejumlah pekerja di sana. Padahal, area tersebut sudah di police line.
Andi Harun bersama stafnya, berkunjung ke sana, Jumat (6/1). Dirinya sempat terlibat dialog dengan seorang pekerja. Ketika ditanya kenapa masih dikerjakan padahal sudah dilarang, pekerja itu mengatakan bahwa dirinya sebatas pengawas proyek saja.
“Kenapa nekat melanjutkan? Sebutkan siapa nama yang memerintahkan?” tanya Andi Harun.
Menjawab itu, yang bersangkutan hanya menjawab tidak tahu.
Andi harun mengungkapkan bahwa dalam melakukan pekerjaan, ada beberapa persyaratan yang belum lengkap. Dalam proyek ini, pihak pelaksana proyek baru mengantongi OSS pematangan lahan. Sementara izin lainnya belum keluar. Bahkan, sejumlah peralatan juga sudah dilingkari police line. Tapi, mereka sudah nekat mengerjakan.
Ketua Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda Safaruddin mengatakan lapangan bola Voorvo ditutup. Sudah di police line, proyek disetop, karena persyaratan-persyaratan proyek belum dipenuhi.
Yang jauh lebih penting adalah wilayah itu termasuk daerah resapan air. Dalam perencanaan, wilayah itu direncanakan sebagai polder air, dan daerah penanggulangan banjir.
“Kan sudah dilakukan pengerukan (untuk mini soccer). Yang pasti Pak Wali setop pengerjaan proyek, police line dan rencana dalam satu dua hari ini, tadi sudah dipasang pemberitahuan pengumuman segel,” ucapnya.
Dilanjutkannya, penanggulangan banjir sudah menjadi kesepakatan antara pemerintah kota, pemerintah provinsi dan badan wilayah sungai.
“Kami ajak semua pihak, baik itu pemerintah ataukah pengusaha, marilah sama-sama bersinergi dalam rangka penanggulangan banjir Kota Samarinda,” ujarnya. (nk/adv/ diskominfo samarinda)
