SAMARINDA – Memperingati HUT ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP), Dinas PUPR dan PERA (Kaltim) menggelar seminar bertema “Peran Keluarga Dalam Menguatkan Pendidikan Karakter dan Kesehatan di Era Society 5.0”. Acara ini menjadi momen refleksi penting bagi peserta untuk memahami tantangan sekaligus peluang, dalam memperkuat ketahanan keluarga di tengah derasnya arus digitalisasi.
Berlangsung di Ruang Rapat Kepala Dinas PUPR dan PERA Kaltim, seminar ini dihadiri 130 peserta, baik dari internal organisasi maupun dari berbagai komunitas wanita di Kaltim. Dengan menghadirkan dua narasumber kompeten, acara ini memberikan wawasan komprehensif tentang membangun harmoni keluarga di era Society 5.0.
Narasumber pertama, Endro S. Efendi, SE., M.Sos., C.Ht., CT., CPS., seorang trainer dari Semesta Academy, membahas peran komunikasi sebagai kunci ketahanan keluarga. Ia menyoroti pentingnya menciptakan hubungan yang hangat dan suportif di tengah disrupsi teknologi.
“Di era digital, keluarga sering kali terganggu penggunaan gawai yang berlebihan. Kuncinya adalah komunikasi efektif dan pengendalian emosi. Ketahanan keluarga berarti mampu menciptakan ruang kebahagiaan yang berasal dari hubungan interpersonal yang kuat,” tegas Endro.
Sementara itu, Windie Karina Farmawati, S.Psi., M.E., dosen Universitas Widyagama Mahakam Samarinda, menekankan perlunya pendidikan karakter sebagai fondasi membangun keluarga harmonis. Ia juga mengingatkan tentang peran penting perempuan dalam melindungi anak-anak dari ancaman era digital, seperti paparan konten negatif atau cyberbullying.
“Pendidikan karakter adalah benteng utama keluarga. Ini bukan hanya soal anak-anak, tapi juga tentang bagaimana setiap anggota keluarga berkontribusi menciptakan ekosistem yang sehat dan produktif,” ujar Windie.
Sementara itu, Ketua DWP Dinas PUPR dan PERA Kaltim Marliana Wahyuningrum Firnanda, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam keluarga dalam menghadapi tantangan era digital. Ia berharap, seminar ini memberikan dampak nyata bagi para peserta, baik dalam kehidupan pribadi maupun komunitas.
“Keluarga adalah pondasi utama bangsa. Jika keluarga kuat, maka masyarakat juga akan kuat. Saya berharap kita semua bisa mempraktikkan apa yang kita pelajari hari ini demi Indonesia yang lebih harmonis dan maju,” ungkapnya.
Adapun Ketua pelaksana seminar, Irene Kusumawardhani Runandar menyebutkan, seminar ini merupakan bagian dari program kerja bidang pendidikan DWP. Ia menegaskan, penguatan ketahanan keluarga harus terus menjadi prioritas, terutama di tengah dinamika Society 5.0 yang serba cepat dan menuntut adaptasi tinggi.
Seminar ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang dipenuhi antusiasme peserta. Banyak peserta menyampaikan rasa terima kasih atas wawasan yang telah diberikan, seraya berharap acara serupa dapat digelar rutin untuk memperkuat nilai-nilai keluarga. (adv/diskominfo kaltim)