SAMARINDA – Forum Pedagang Pasar Pagi Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar Press Release sebagai respons terhadap wacana revitalisasi atau rekonstruksi Pasar Pagi yang diumumkan oleh Walikota Samarinda, Andi Harun, yang direncanakan akan dimulai pada bulan Januari 2024 mendatang.
“Kami pedagang merasa tidak dilibatkan bahkan diberi informasi atau sosialisasi, sehingga kami pedagang pasar pagi membentuk forum yakni Forum Pedagang Pasar Pagi,” jelas Ketua Umum Forum Pedagang Pasar Pagi, Thoriq saat diwawancarai pada Jumat, 8 September 2023, di Pasar Pagi, Kota Samarinda.
Thoriq mewakili segenap pedagang merasa kecewa terhadap sikap Walikota Samarinda yang dianggap menetapkan keputusan secara sepihak.
“Itulah kecewanya kita dengan Pak Walikota ini, kecewa berat karena seakan-akan beliau tidak menganggap pasar pagi ada penduduknya,” keluhnya.
Hal tersebut disinyalir akibat inspeksi mendadak yang diadakan Walikota Samarinda di saat yang kurang tepat, yakni ketika pedagang usai menjajakan dagangannya.
“Waktu datang sidak juga sore, kita sudah pada pulang, seandainya datangnya siang, kita dikasih tahu informasinya kan bisa bertemu langsung,” bebernya.
Padahal, para pedagang berniat mengajukan beberapa pertanyaan dan berkontribusi pendapat perihal rencana revitalisasi ini.
“Karena kita mau mengajukan pertanyaan, alasannya apa, tujuannya apa, speknya yang mau dibangun bagaimana, tempat relokasinya dimana, kan belum jelas,” jelas Thoriq.
Dalam Press Release-nya, Forum Pedagang Pasar Pagi mengajukan enam belas tuntutan kepada Walikota Samarinda, namun terdapat dua poin utama, dan empat belas sisanya adalah teknis.
“Kami mengajukan tuntutan berupa penolakan revitalisasi ini dilangsungkan Januari, kami mintanya setelah Idul Fitri,” tuntutnya.
“Kami minta relokasinya satu titik dan lokasi yang strategis tidak jauh dari pasar pagi, rekomendasi kami adalah pelabuhan bekas dermaga,” tutupnya. (dinda/nk)