SYAPARUDIN lahir di Long Iram, Kutai Barat, pada 10 Juli 1964. Sebagai putra pertama dari sembilan bersaudara, darah Banjar, Kutai, dan Bakumpai mengalir dalam dirinya. Pendidikannya dari SD hingga SMA diselesaikan di kampung kelahirannya. Pada tahun 1987, ia berpindah ke Samarinda untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Mahakam Samarinda.
Saat bekerja di PT Triwira Asta Bharata (HPH), Syaparudin menikah dengan Sahnia dan dikaruniai lima orang anak: Syasa Maulida Karimah, Muhammad Irvan Syapar, Dini Sabrina Syafira, Muhammad Aldian Syapar, dan Muhammad Ilham Nusantara.
Bung Syapar, sapaan akrabnya, telah menjadi bagian dari aktivis mahasiswa sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai mahasiswa, Bung Syapar selalu menjadi pemimpin dalam organisasi kemahasiswaan. Dia pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Long Iram dan Kerukunan Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Kutai. Tidak hanya itu, Syapar juga menjadi Ketua Komisariat PMII STIK Mahakam dan akhirnya menjadi Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Samarinda.
Sebagai aktivis PMII, Syapar selalu aktif dalam mengusung 6 agenda reformasi bersama organisasi kemahasiswaan lainnya, terutama selama reformasi 1998.
Setelah berperan sebagai aktivis PMII, ia kemudian diamanahi sebagai Ketua DKW Garda Bangsa Kalimantan Timur dan kembali dipercaya sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kaltim. Setelah memimpin organisasi kepemudaan, Syaparudin kembali dipercayakan oleh Pengurus PWNU Kaltim sebagai Wakil Ketua PWNU Kalimantan Timur 2018-2023.
Kematangan dalam berorganisasi telah membentuk watak dan kepribadian yang matang dalam dirinya, pergaulan luas, santun, ramah, dan berwawasan luas.
Quote filosofis: “Ketika integritas bertemu kapasitas, maka terciptalah pemimpin sejati.”
Melihat kapasitas dan integritasnya, Dr. Andi Harun Calon Walikota Samarinda 2020 meminta Bung Syapar mengawal masa kampanye AH, untuk menjadi Koordinator Juru Bicara Paslon AH-RUSMADI pada Pilkada 2020. Pasca Andi Harun dilantik sebagai Walikota Samarinda, Syaparudin kemudian diposisikan sebagai Ketua Tim Walikota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda hingga saat ini.
Bung Syapar dan seluruh anggota TWAP bekerja sangat aktif membantu walikota untuk menyelesaikan visi, misi, dan program kerja Pemerintah Kota Samarinda. Kemampuan managerial dan kerja kolektif TWAP membuat banyak pihak sangat mengapresiasi kehadiran TWAP sebagai supporting efektif untuk akselerasi pembangunan di masa periodesasi kepemimpinan kepala daerah yang hanya berusia 3,8 tahun saja.
Dalam aktivitas politiknya, Syaparudin memulai kegiatan politik di Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1999-2006, dimulai dengan menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Koordinasi Wilayah Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa, sambil menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Kaltim, ketika terjadi goncangan Politik di tubuh PKB, Syaparudin memilih istirahat sejenak dari dinamika politik partai bintang 9 itu.
Selang beberapa waktu istirahat di Parpol, tiba-tiba Khairul Fuad (Ketua DPW PPP Kaltim) menelpon Syaparudin untuk bertemu beliau di Rujab (rumah jabatan) Wakil Ketua DPRD Kaltim, dalam pertemuan itu Alm. Khairul Fuad sangat berharap agar Syapar yang iya sering memanggilnya dengan sebutan dinda itu, agar berkenan bergabung di PPP dan dijanjikan akan dijadikan Caleg PPP Dapil Kukar-Kubar.
“Insya Allah dinda akan terpilih menjadi anggota DPRD Kaltim 2009-2014,” ujar Khairul Fuad ketika itu.
Prediksi politisi senior itu pun terbukti kebenarannya. Akhirnya Syaparudin terpilih menjadi anggota DPRD Kaltim 2009-2014 dari PPP.
Berkat pengalaman panjang di bidang sosial politik dan kemasyarakatan, hoby membaca yang kuat menjadikan sosok Syapar secara empirik memiliki keilmuan dan kemampuan yang tidak diragukan dalam bidang analisis sosial kemasyarakatan.
Tak berselang lama, setelah menyelesaikan masa tugasnya sebagai anggota DPRD Kaltim, pada tahun 2015 Syaparudin diusung sebagai Calon Wakil Bupati Kubar oleh warga Kutai Barat untuk mendampingi Drs. Abed Nego pada Pilkada 2015. Namun, nasib belum berpihak kepadanya dalam pertarungan politik tersebut.
Syapar kembali aktif di Samarinda dengan membuka Warkop ‘Sahabat Gus Dur’ di wilayah Sambutan. Sebagai Pemilik Warkop Sahabat Gus Dur, Syaparudin sering dikunjungi oleh para tokoh Kaltim hingga tokoh nasional. Warkop Gus Dur bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati kopi dan makanan khas daerah, tapi juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, anggota dewan, hingga para kepala daerah. Warkop Sahabat Gus Dur sering disebut sebagai ‘Warung Politik Kaltim’ oleh kalangan aktivis.
Saat ini, Syaparudin juga memimpin sebuah komunitas bernama Fordamai (Forum Pemberdayaan Masyarakat Indonesia), yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda dan masyarakat secara umum menghadapi proyeksi pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara). Fordamai aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari koordinasi dengan Kadin-Gapensi untuk menerima masukan dan saran, hingga membuka pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMKM Kota Samarinda.
Quote filosofis: “Kepemimpinan bukan tentang kekuasaan, tapi tentang pelayanan kepada masyarakat.”
Syaparudin selalu mengatakan bahwa amanah dan kepercayaan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan bahwa setiap posisi yang diemban harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. (*)