SAMARINDA – Meskipun menghadapi tantangan besar terkait aksesibilitas, KPU Samarinda memutuskan untuk tetap mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Loa Kumbar, sebuah desa terisolir di perbatasan Samarinda dan Kutai Kartanegara. Desa yang termasuk dalam Kecamatan Sungai Kunjang ini memiliki kondisi jalan yang kurang baik, bahkan berlumpur saat hujan, sehingga menjadi fokus utama KPU terkait kendala logistik dan teknis dalam pemilu.
Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat menjelaskan jumlah pemilih di Desa Loa Kumbar memang relatif kecil, hanya sekitar 300 hingga 500 orang. Meski demikian, KPU tetap mengutamakan penyelenggaraan pemilu di desa ini demi memastikan hak pilih masyarakat tetap terpenuhi.
Dirinya menambahkan, pendistribusian logistik untuk TPS di Loa Kumbar tidak dapat dilakukan melalui jalur darat karena medan yang sulit. Di desa ini hanya akan ada satu TPS, dan meskipun ada opsi untuk menggabungkan pemilih dari Loa Kumbar dengan TPS terdekat, jaraknya yang terlalu jauh membuat opsi tersebut tidak ideal.
“Sebenarnya di sana ditiadakan TPS tapi digabung pemilihnya dengan TPS terdekat, tapi itu jauh sekali. Sebab itu lebih baik di sana tetap ada TPS,” ujarnya.
Selain fokus pada aksesibilitas di Loa Kumbar, Ia juga memastikan, persiapan lokasi TPS di seluruh Samarinda telah direncanakan dengan matang untuk menghindari risiko banjir. Evaluasi telah dilakukan, dan TPS yang rawan banjir telah dihindari.
“Yang jadi perhatian hanya di Loa Kumbar saja,” tutupnya. (yud/adv/kpu samarinda)