SAMARINDA. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Sarasehan Ukhuwah Islamiyah yang diselenggarakan pada Sabtu 25 Februari 2023 di Hotel Grand Sawit jalan Basuki Rahmat.
Kegiatan yang dirangkai dengan dialog bertema: “Merajut dan Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai NKRI yang Berdaulat”, dibahas tuntas oleh K.H. Muhammad Rasyid, Ketua MUI Kaltim; Drs. H. Abdul Khaliq, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kaltim; serta K.H. Azhar Qowim, Wakil Ketua MUI bidang Ukhuwah Islamiyah.
Sarasehan ini sendiri dimaksudkan agar adanya kesamaan persepsi di kalangan masyarakat tentang masih maraknya benturan dan gesekan di masyarakat mengatasnamakan agama dan politik yang harus dihindari. Apalagi saat ini sudah memasuki apa yang disebut tahun politik, yang berpotensi terpolarisasinya masyarakat karena pilihan politik yang berbeda.
Ketua MUI Kaltim K.H. Muhammad Rasyid mengingatkan kepada tokoh-tokoh organisasi Islam yang hadir, agar mengantisipasi potensi konflik di tahun politik. Oleh karenanya acara ini dianggap penting untuk menghimpun ormas Islam yang tergabung di MUI agar ada kesamaan pemahaman agar turut mencegah terjadinya gesekan yang dapat berakibat perpecahan sesama anak bangsa.
“Kita menganggap penting, menghimpun semua ormas yang dapat dihubungi dalam rangka duduk bersama untuk menyongsong tahun politik yang sangat gencar masalahnya, ini sangat rawan sekali,” ujar KH Rasyid.
Lanjut Wakil Rais Syuriyah PWNU Kaltim ini, ia berharap pemilu di 2024 nanti akan berjalan dengan lancar dan angka golput di masyarakat berkurang. Kemudian, agar siapapun nanti yang memimpin bangsa ini, agar masyarakat dapat mendukung.
“Yang paling penting pemilunya harus sukses, artinya orang yang ikut memilih prosentasinya tinggi. Selanjutnya tidak terjadi kekisruhan dalam perolehan suara di pemilu, dan siapa pun yang nanti terpilih, terutama untuk kepala negara, kita bisa mendukung secara bersama-sama,” harapnya. (nk)