Communion Universitas Mulawarman: Membangun Inspirasi Melalui Karya Mahasiswa Ilmu Komunikasi

SAMARINDA – Pada Kamis (30/11), Gedung Ikatan Keluarga Alumni Mahasiswa Universitas Mulawarman menjadi saksi dari gelaran Communication Universitas Mulawarman Exhibition (Communion) dengan tema Muda Berdaya dengan Karya, Memberi Motivasi Untuk Membangun Negeri.

Sebuah acara yang tidak hanya menciptakan wadah apresiasi, tetapi juga menjadi ujian akhir bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Ahmad Ghalib, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021, yang juga menjabat sebagai Koordinator Divisi Acara menjelaskan lebih dalam tentang signifikansi dan inspirasi di balik Communion.

“Communion bukan hanya sekadar pameran, tetapi merupakan ujian akhir kami, terutama bagi yang fokus pada Perencanaan dan Pengorganisasian Event,” ungkap Ahmad dengan semangat.

Dalam pameran yang melibatkan lima angkatan mahasiswa Ilmu Komunikasi, dari 2019 hingga 2023, terdapat 120 karya mahasiswa yang dipajang.

Karya-karya ini mencakup beragam bentuk ekspresi, termasuk fotografi, videografi, karya tulis ilmiah, dan produksi iklan.

“Ide acara ini berasal dari mahasiwa yang mengambil mata kuliah Perencanaan dan Pengorganisasian Event. Kami membuat konsepnya berdasarkan pengalaman dan keresahan kami, menyadari bahwa banyak karya tugas luar biasa yang kurang mendapat apresiasi yang seharusnya,” jelas Ahmad, memberikan wawasan mengenai awal mula Communion.

Jadi, faktor utama yang menjadi pendorong keberlangsungan acara ini menurut Ahmad adalah adanya ketidaksetaraan dalam apresiasi terhadap karya mahasiswa.

“Dari kita banyak diminta membuat karya, tugas, namun dari pihak birokrasi masih kurang sekali apresiasi, padahal kami sudah mengerjakannya dengan totalitas,” bebernya.

Oleh karena itu, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2021 bertekad untuk membentuk wadah apresiasi sendiri, di mana setiap karya mahasiswa diakui dan dihargai.

“Sebab itu kami ingin teman-teman muda bisa berdaya dalam karya, kita ingin produktif dalam berkarya, kemudian dapat memotivasi sesama,” tambah Ahmad, mencerminkan semangat kolaboratif yang melandasi acara ini.

Tidak hanya menjadi panggung apresiasi sekali saja, Ahmad memastikan bahwa setiap karya yang dipamerkan akan tetap diapresiasi dan disimpan untuk digunakan pada event-event selanjutnya.

“Kami ingin Communion tidak hanya berhenti di sini, semoga angkatan-angkatan selanjutnya bisa melanjutkan,” ujarnya penuh keyakinan.

Lebih lanjut, acara yang berhasil merangkup 200 pengunjung ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kriteria nilai Ujian Akhir Semester (UAS), melainkan untuk mengubah paradigma terhadap apresiasi karya kreatif melalui pameran karya.

“Memang ini nilai UAS, tapi tujuan utama kita membuat acara ini sebagai wadah apresiasi tugas dengan menampilkan karya mereka,” tutupnya. (dinda)

POPULER
Search