UPTD Taman Budaya Helat Festival Kudungga

SAMARINDA – Setelah 4 tahun fakum, Taman Budaya akhirnya aktif kembali. Ini berkaitan dengan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Taman Budaya Kalimantan Timur kembali menyelenggarakan Event Tahunan Festival Kudungga dengan rangkaian lomba tari.

“Ini sudah lama sekali, sudah empat tahunan, baru kami naikkan karena sempat tenggelam akibat Dinas Pariwisata mengadakan kegiatan serupa,” ungkap Sulistyo Rini, Ketua Seksi Pengembangan dan Publikasi Kesenian UPTD Taman Budaya saat diwawancarai pada Kamis (14/9) di Gedung Rizani, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata UPTD Taman Budaya.

Yekni Utami, selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kalimantan Timur turut mengungkap upaya implementasi UU Nomor 5 Tahun 2017 melalui penyelenggaraan Festival Kudungga.

“Intinya di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 bahwa sebuah pemajuan kebudayaan, tari itu merupakan kemajuan sebuah kebudayaan, kemudian diturunkan dalam Perda kita,” ungkapnya.

Hal tersebut disinyalir sebagai pemenuhan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Taman Budaya yakni mewadahi para seniman tari khususnya di Kalimantan Timur.

“Kita perlu memberikan suatu ruang ekspresi budaya terhadap seniman-seniman tari, sesuai tugas pokok dan fungsinya Taman Budaya,” bebernya.

Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 13 hingga 15 September ini turut melibatkan tujuh dari sepuluh pendaftar yang tersebar di Kabupaten Kota Provinsi Kalimantan Timur, yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, dan Samarinda.

“Semuanya berpartisipasi baik dari kalangan umum maupun mahasiswa sendiri tanpa dipungut biaya,” jelasnya.

Yekti Utami membeberkan output bagi UPTD Taman Budaya maupun Peserta atas terselenggaranya Festival Kudungga.

“Bahkan nanti kita akan mengisi di Pekan Budaya Daerah yang akan diselenggarakan di Balikpapan,” ungkapnya.

Bagi peserta khususnya pemenang dalam rangkaian lomba tari Festival Kudungga akan diberdayakan dalam event atau lomba-lomba baik regional maupun nasional.

“Yang juara juga akan dijadikan suatu catatan kami, jadi kalau ada permintaan nampil di acara-acara atau FLS2N, akan kami link kan ke mereka,” tutupnya.

Sama halnya dengan Rinis Sulistyo yang turut mengharapkan event tahunan ini dapat terselenggara dengan totalitas dan konsisten.

“Kami berharap, tahun depan kami bisa menambah cabang lomba, dan membantu biaya transport dari daerah untuk hadir ke Provinsi, nanti APBD nya akan kami ambil kan untuk mereka agar jumlah yang kita inginkan bisa tercukupi,” tutupnya. (dinda/ds)

POPULER
Search