SAMARINDA – Mendongeng tidak sekadar bercerita mengenai kisah-kisah terdahulu kepada anak-anak. Terdapat banyak manfaat dibalik kegiatan tersebut. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur (DPK Kaltim), Muhammad Syafranuddin. Ia pun mengingatkan pentingnya kegiatan mendongeng untuk perkembangan anak-anak di Bumi Etam.
Ketika membuka kegiatan membaca dan mendongeng bersama 1000 anak di Gedung Serbaguna GOR Kadrie Oening, Minggu (26/11/23), Syafranuddin menyoroti peran mendongeng sebagai sarana edukasi dan hiburan yang memainkan peran kunci dalam pengembangan literasi anak-anak. Ia menekankan bahwa mendongeng bukan hanya sekadar menyampaikan cerita, tetapi juga memberikan nilai-nilai moral dan pendidikan.
Sebagai contoh, Syafranuddin memperkenalkan beberapa karya dongeng yang kaya akan nilai-nilai lokal, seperti “Legenda Pesut Mahakam” yang mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan Timur. Ia juga menyebutkan dongeng populer seperti “Kancil & Buaya” yang sering menjadi favorit anak-anak.
“Dongeng adalah jendela dunia bagi anak-anak. Melalui dongeng, mereka tidak hanya belajar tentang cerita-cerita menarik, tetapi juga mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan memahami nilai-nilai hidup,” ujar Syafranuddin.
Pemahaman dan penghargaan terhadap dongeng tradisional, seperti yang dimiliki oleh masyarakat Kaltim, diharapkan dapat menjadi landasan bagi anak-anak dalam memahami dan mencintai warisan budaya mereka sendiri.
Tak tanggung, pihaknya juga turut mengundang Kak Heru yang sudah profesional dan cukup ternama saat kegiatan-kegiatan di Nasional dalam membacakan dongeng kepada anak-anak.
“Dengan mengenalkan karya dongeng lokal dan juga dongeng lainnya, kami dari DPK Kaltim berupaya memperkaya pengalaman literasi anak-anak serta membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan mereka secara holistik,” tutupnya. (adv/nk/DPK Kaltim)