Semua Mau ke Balaikota Samarinda

SEBAGAI pribadi, saya tak terlalu suka dengan politik. Tapi, bukan berarti anti. Tidak. Sebab, segala sistem kehidupan kita, merupakan produk politik. Memilih atau tidak dalam pemilu, tetap kena dampak.

Melihat pergerakan Pilwali Samarinda 2024 ini, cukup menarik perhatian. Meski Andi Harun, sebagai petahana ikut maju lagi, namun peluangnya masih fifty-fifty.

Sebab, ada kabar ia tak lagi seperahu dengan Gerindra. Partai yang mengantarkannya ke balaikota. Pilwali kali ini, Gerindra disebut mengusung Agus Suwandy yang merupakan kader.

Andi Harun tampaknya tak mau kalah langkah. Ia lantas mencoba peruntungan melalui jalur independen. Tapi, ia tak membonceng Rusmadi yang saat ini menjadi wakil walikota Samarinda. Kabarnya, hubungan keduanya retak. Tak harmonis. Ini diperkuat lagi dengan fakta Rusmadi maju mencalonkan wali kota melalui PDI-P. Pecah kongsi. Pecah suara.

Jika Rusmadi bisa dikatakan aman, tidak begitu dengan kondisi Andi Harun yang belum berseragam partai manapun. Ia harus berkeringat lebih banyak lagi untuk melobi sana sini agar tetap bisa dipinang partai politik. Namun jika tak ada yang melirik, ya ia tetap pada pilihan mengarungi jalur independen.

Kelebihan Andi Harun, ia dianggap berhasil membuat Samarinda lebih baik. Itu, secara pribadi, kami benarkan. Banyak problem yang bisa ia tuntaskan.

Di sinilah nama Andi Harun tetap terapung, sementara Rusmadi Wongso karam. Setiap peresmian proyek atau momen besar, jarang keduanya tampil bareng. Hanya tampak Andi Harun.

Kondisi inilah yang kurang menguntungkan Rusmadi. Namun, peluang Rusmadi Wongso melawan Andi Harun dalam pertarungan pemilihan wali kota, tetap besar. Berlatar akademis serta birokrat, menjadi sangu gede bagi Rusmadi untuk memahami kebijakan-kebijakan di pemerintahan.

Nama-nama politikus lain juga mulai berseliweran. Ada yang sudah mengembalikan formulir ke partai yang membuka penjaringan.

Sederetan politikus itu antara lain: Saefudin Zuhry, Nidya Listiyono, Damayanti, Syaparudin, Agus Tri Sutanto, Zairin Zain. Oiya, untuk Damayanti, ini memang belum ada kabar dia mencalonkan. Namun, beredar kabar, ia memang digadang untuk jadi pendamping Andi Harun.

Dominasi Andi Harun memang besar dalam Pilwali 2024. Kompetitornya perlu pakai strategi khusus dan jurus pamungkas untuk mengalahkannya.

Tapi, kami sebagai warga Samarinda, pada dasarnya terserah saja siapa yang menang. Eh, bukan menang, tapi: terpilih. Sebab, demokrasi memang bukan tentang menang-kalah. Seharusnya sih begitu.

Bagi warga, siapapun kelak terpilih, harapannya tak banyak. Bisa parkir gratis, air bersih tersedia di mana-mana, beasiswa pendidikan melimpah, harga sembako terjangkau, urusan administrasi kian mudah, keamanan terjaga, lampu penerangan jalan ada di mana-mana, stok BBM subsidi aman sehingga tak rebutan dengan Pertamini, cari pekerjaan mudah, lebih utamakan kepentingan warga, rutin ngopi bareng warga, dan hal-hal mendasar lainnya.

Bagaimana bapak-bapak, bisa penuhi itu semua? (*)

(Tulisan di atas adalah pandangan pribadi penulis dan menjadi tanggung jawab penulis yang bersangkutan)

  • Deni Sulaksono

    Mediapreneur yang masih berupaya memantaskan diri dengan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.

POPULER
Search