SAMARINDA. Selepas dilantik sebagai Komisioner Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim oleh Gubernur Isran Noor pada Selasa (5/4/2022), KPID mulai menyosialisasikan programnya.
Sejalan dengan UU Cipta Kerja, Kementerian dan Komunikasi Informatika (Kominfo) memiliki tugas untuk memberhentikan penyiaran televisi analog ke televisi digital termasuk di daerah Kalimantan Timur.
Irwansyah selaku KPID Kaltim yang baru, mengungkapkan bahwasanya Analog Switch Off (ASO) di Kaltim akan dimulai pada 30 April mendatang. Analog Switch Off (ASO) merupakan proses pemberhentian siaran televisi analog secara bertahap yang selanjutnya digantikan dengan siaran televisi digital.
“ASO memiliki tiga tahapan, dimulai dari 30 April 2022, dilanjut pada bulan Agustus dan bulan November 2022 mendatang,” jelas Irwansyah.
Untuk wilayah terdampak ASO di Kaltim meliputi wilayah Kaltim 1 dan 2. Wilayah Kaltim 1 meliputi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kota Bontang. Kemudian untuk wilayah Kaltim 2 meliputi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan.
Irwan juga mengatakan bahwasanya yang menjadi fokus sementara ialah terkait persiapan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Bontang dan Penajam Paser Utara (PPU) serta terkait pengadaan pengawasan terhadap isi siaran yang terdapat di 10 Kabupaten/kota se-Kaltim secara intensif melihat laju arus informasi yang kian masif.
Visi dan misi kepengurusan tahun ini tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Irwan mengatakan KPID akan menjadi penyeimbang dalam perindustrian, serta memastikan masyarakat mendapatkan hak untuk mengakses informasi dengan layak.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal juga turut memberikan dukungannya. Beliau mengatakan bahwa KPID dan Diskominfo harus menyukseskan ASO. “Mudah-mudahan dengan kepengurusan ini bisa lebih baik. Dan untuk jangka pendeknya, KPID dan kami harus menyukseskan Analog Switch Off (ASO),” tandasnya. (adv)
