SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menyediakan sebanyak 500 liter ton minyak goreng curah dengan harga murah bagi warga dalam menyambut bulan suci Ramadan. Jika tidak ada aral melintang, pendistribusian ke Kelurahan akan mulai Senin nanti secara bertahap.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus di sela memimpin rapat persiapan pasar murah minyak goreng, Jumat (10/3/2023) pagi di gedung Balai Kota bersama para Lurah mengatakan, jika sistem pendistribusiannya nanti akan diserahkan ke masing-masing Kelurahan. Sistem tadi meniru saat operasi beras murah yang beberapa minggu telah dilakukan sebelumnya.
“Khusus untuk minyak goreng curah ini setiap kelurahan akan mendapat jatah sebanyak 2 ton liter, kecuali untuk Kelurahan Sungai Pinang karena warganya banyak maka akan mendapat jatah 4 ton liter minyak,” ungkapnya.
Terkait masalah harga, Hero kembali mengingatkan agar pihak kelurahan bisa menjualnya ke warga dengan harga murah, yakni tidak boleh menjual diatas harga Rp 13,500 ribu per liter.
“Nanti setiap warga boleh mendapatkan jatah 2 sampai 5 liter minyak goreng ini, tergantung pihak kelurahan yang menentukan kira-kira siapa warganya yang bisa mendapat jatah diatas 2 liter tadi,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas menyampaikan, jika mulai Minggu besok pihaknya sudah mengirimkan tandon-tandon ke Kelurahan yang diperuntukkan untuk menampung minyak goreng curah nanti.
“Kita mulai secara bertahap dulu, karena kita melihat juga kemampuan penyedia minyak goreng ini dari PT Rajawali Nusindo yang hanya mampu dalam sehari mendistribusikan ke 4 Kelurahan saja,” aku Marnabas.
Ia yakin, strategi operasi minyak goreng murah ini bisa berhasil mengulang kesuksesan saat operasi beras murah minggu lalu. Intinya dia berharap saat pendistribusiannya nanti jangan diserahkan ke orang yang bukan dari pihak kelurahan.
“Sebenarnya operasi minyak goreng murah ini sudah pernah kita lakukan tahun lalu, untuk tahun ini harus bisa lebih baik karena teman-teman dari Kelurahan sudah paham cara mainnya dengan melihat secara langsung kondisi warganya. Semoga usaha kita ini berhasil dalam menekan angka inflasi di Samarinda seperti beras kemarin hingga akhirnya di bulan Februari justru kita deflasi diangka -0,04 persen,” kata Marnabas menutup. (nk/adv/diskominfo samarinda)