SAMARINDA – Para finalis Puteri Muslimah Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia didorong untuk menjadi penggerak anti-hoaks dalam dunia digital. Dalam karantina yang berlangsung 13-16 November 2024 di Hotel Mercure Samarinda, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur memberikan pembekalan khusus tentang bijak bermedia sosial dan bahaya hoaks.
Di hari kedua karantina, Pranata Komputer Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Fahmy Asa, menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai platform yang positif. “Media sosial tidak hanya untuk bersosialisasi, tetapi juga sebagai tempat belajar, berinovasi, dan berkolaborasi. Kami berharap para Puteri Muslimah Nusantara dapat memanfaatkannya untuk pengembangan diri,” ujarnya, Kamis (14/11/2024).
Fahmy juga menjelaskan bahwa melalui media sosial, informasi dengan cepat bisa menjadi viral. Ia mengingatkan para finalis untuk berhati-hati dalam membuat konten, terutama di platform seperti Instagram dan Facebook.
“Ketika konten Anda disukai oleh pengikut, itu bisa menyebar lebih luas dan berpotensi viral,” tambahnya.
Lebih jauh, Diskominfo Kaltim mengingatkan pentingnya literasi digital dalam menangkal penyebaran hoaks. Dengan pemahaman ini, diharapkan para finalis Puteri Muslimah Nusantara dapat menjadi pelopor dalam membentuk opini positif di lingkungan mereka masing-masing.
“Hoaks bisa memecah belah masyarakat dan menimbulkan kepanikan. Cek kebenaran dari sumber yang dapat dipercaya sebelum membagikan informasi,” tegasnya. (adv/diskominfo kaltim)