SAMARINDA – Tak sedikitnya konten negatif di media sosial mengundang keprihatinan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. Apalagi, konten tersebut dapat dengan mudah diakses anak-anak. Tentu, itu akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang psikologi anak-anak.
“Meskipun upaya penutupan dilakukan, konten-konten tersebut terus muncul dan menyebabkan dampak negatif seperti kasus bullying di kalangan anak-anak,” ungkap Puji.
Ia menyoroti platform seperti TikTok yang dianggapnya kurang mendidik dan bahkan memiliki potensi merusak budaya.
“Konten-konten di platform tersebut banyak yang bertentangan dengan nilai-nilai ketimuran dan mengarah pada budaya Barat,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Politikus Partai Demokrat ini mendesak pemerintah untuk memperketat regulasi dan pengawasan terhadap media sosial.
“Jika perlu, platform-platform yang terbukti menyebarkan konten negatif harus ditutup,” tegasnya.
Lebih lanjut, Puji juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak dalam penggunaan media sosial.
“Orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anak mereka dengan memilih tontonan yang bermanfaat dan mendidik,” tandasnya. (adv/nk/dprd samarinda)