SEPAKU, PPU. Wakil Ketua PWNU Kaltim, Prof. Masjaya meminta kepengurusan NU agar solid hingga ranting. Terlebih menghadapi tahun politik yang kian menghangat.
PWNU Kaltim menyadari kondisi organisasi saat menghadapi tahun politik, akan mudah menjadi sasaran kepentingan politik praktis. Mengingat NU memiliki basis anggota yang potensial yang dapat menentukan perolehan suara untuk tujuan politik.
Oleh karenanya, PWNU Kaltim melalui kegiatan safari Ramadan sekaligus untuk melakukan konsolidasi dan penguatan kelembagaan NU dengan tujuan menyatukan dan menyamakan persepsi. Hal tersebut dimaksudkan agar NU di Kaltim, tetap solid dan tidak mudah diseret dalam dukungan berbau politik praktis, tanpa memiliki keberpihakan terhadap kepentingan NU secara luas dan substansial yang bermuara kepada kepentingan mendasar masyarakat Kalimantan Timur.
“Penting untuk menata organisasi ini dalam barisan yang rapi dan tetap solid mulai dari Cabang hingga di kepengurusan Ranting. Kalau tidak, kita mudah terpecah dan hanya dimanfaatkan pihak lain untuk kepentingan sesaat,” ujarnya saat mewakili PWNU menyampaikan arahan di acara safari Ramadan di Graha NU Sepaku, PPU. Senin 27 Maret 2023.
Lebih jauh, Rektor Universitas Mulawarman periode 2014-2018 dan 2018-2022 ini mengapresiasi langkah pengurus NU di tingkat Cabang hingga Ranting di Kaltim, yang memiliki optimisme tinggi dengan terus menghidupkan tradisi-tradisi keagamaan yang tetap memiliki ciri khas ahlussunnah wal jama’ah an Nahdliyah.
Terlebih di hari-hari bulan Ramadan seperti saat ini, kalangan Nahdliyin menyibukkan kesehariannya dengan menyemarakkan Ramadan sebulan penuh.
“Ini menjadi penting, agar NU tetap pada tradisi yang dimiliki dengan ciri khas ke-Islaman berhaluan Ahlussunnah wal jam’ah an Nahdliyah. Inilah yang mampu menyatukan kebersamaan dan soliditasnya mengawal NKRI,” tukasnya.
Pada kesempatan safari Ramadan di Sepaku, selain memberikan arahan kepada pengurus PCNU, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dan Ranting, Masjaya juga menyerahkan buku biografi dirinya kepada Ketua PCNU dan ketua badan otonom (banom) NU. Diantaranya GP Ansor, Fatayat, Muslimat, Pagar Nusa, IPNU, IPPNU dan lainnya. (her/nk)