SANGATTA – Komitmen DPRD Kaltim mengawal pembangunan daerah kembali terlihat. Anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI, yang meliputi Bontang, Kutai Timur dan Berau, hadir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kegiatan berlangsung di Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi, Kamis (26/6/2025).
Anggota DPRD Kaltim yang hadir yakni, Agus Aras (Demokrat), Arfan (Nasdem), Agusriansyah Ridwan (PKS), Apansyah (Golkar), dan Sulasih (PKB), mengikuti jalannya musyawarah yang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutim 2025-2029.
Agus Aras, legislator senior yang sudah dua periode duduk di DPRD Kaltim, mengingatkan pentingnya harmonisasi program antara provinsi dan kabupaten/kota. Ia menegaskan, penyusunan RPJMD harus terhubung agar pembangunan lima tahun ke depan berjalan selaras dan terarah.
“Kami mengharapkan sekali agar ada kesesuaian atau keselarasan antara RPJMD Pemerintah Provinsi dengan RPJMD Kutai Timur, sehingga bisa sejalur. Apa yang mau dan yang sudah diprogramkan pemerintah provinsi dan daerah di dalam RPJMD-nya untuk 5 tahun ke depan,” ujar Agus.
Musrenbang resmi dibuka oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Forum dilanjutkan dengan pemaparan dari tiga narasumber. Perwakilan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri dan Kepala Bappeda Kaltim memaparkan secara daring. Keduanya menyampaikan isu strategis, rumusan permasalahan, serta arah pembangunan jangka menengah sesuai RPJMD Kaltim 2025-2030.
Sementara itu, Catur Sugiarto dari tim penyusun RPJMD Kutim PSEK UGM Yogyakarta yang hadir secara langsung memaparkan enam prioritas pembangunan Kutim. Mulai dari peningkatan infrastruktur, konektivitas, transformasi ekonomi berkelanjutan. Serta peningkatan kualitas SDM, tata kelola pemerintahan, kualitas lingkungan hidup, hingga penguatan ketahanan pangan. Seluruh prioritas itu dijadwalkan bertahap hingga 2029.
Di akhir acara, Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, memberikan arahan penutup sekaligus apresiasi bagi anggota DPRD Kaltim yang konsisten mengikuti agenda dari awal hingga akhir. Disisi lain, ia menyesalkan sikap legislator Kutim yang meninggalkan ruangan sebelum penandatanganan berita acara. Musrenbang Kutim 2025 resmi ditutup dengan penandatanganan hasil kesepakatan. (adv/dprd kaltim)
