BALIKPAPAN – Langkah baru dalam menstabilkan harga pangan di Kaltim kembali dilakukan dengan peresmian Kios Penyeimbang di Balikpapan, sebagai bagian dari Gerakan Stabilisasi Inflasi Terkendali (Gesit). Melalui kolaborasi antara Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan, dua kios kini beroperasi di Pasar Klandasan dan Pasar Pandansari untuk menekan laju inflasi pangan dan mendukung masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Peresmian kios ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik pada Jumat (25/10/2024), dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah termasuk Pjs Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakir dan Kepala Perwakilan BI Balikpapan Robi Ariadi. Inisiatif ini tidak hanya simbolis, tetapi merupakan strategi konkret untuk mendekatkan pangan murah kepada masyarakat, di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Pj Gubernur Akmal Malik menekankan bahwa peran kios penyeimbang tidak hanya tentang menyediakan pangan murah, tetapi juga bagian dari “sistem peringatan dini” dalam menghadapi inflasi daerah. Menurutnya, stabilisasi harga pangan membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan seluruh stakeholder. “Kita memang membutuhkan kolaborasi, bukan lagi zaman Superman yang bekerja sendiri-sendiri,” ujar Akmal.
Dalam beberapa bulan terakhir, koordinasi pusat-daerah semakin diperkuat di bawah arahan Menteri Dalam Negeri yang menggelar rapat mingguan membahas inflasi bersama seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu mempercepat langkah-langkah antisipasi dan pengendalian inflasi, termasuk melalui inovasi seperti kios penyeimbang yang mulai diterapkan di beberapa kota di Kaltim.
Kios penyeimbang, menurut Akmal Malik, bukanlah pesaing bagi pedagang lokal melainkan mitra yang membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat. “Kita boleh untung, tapi tidak boleh terlalu banyak,” ungkapnya, menunjukkan bahwa inovasi ini diatur untuk menguntungkan semua pihak, termasuk pedagang dan konsumen. Dengan total enam unit kios penyeimbang yang tersebar di Balikpapan, Samarinda, Paser, dan Penajam Paser Utara, Kaltim bergerak cepat untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga di tingkat lokal. (adv/diskominfo kaltim)