SAMARINDA. Rilis Kemenkes RI mencantumkan Kalimantan Timur sebagai salah satu dari tujuh provinsi yang diduga terpapar hepatitis akut, dengan satu orang meninggal di Samarinda diduga memiliki gejala penyakit tersebut. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub memberikan tanggapan, saat dihubungi melalui sambungan telepon pada hari Jum’at (13/5/2022), mengatakan masyarakat harus bisa meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran hepatitis misterius yang dikenal dengan hepatitis akut.
“Informasi yang diberikan kepada publik secara massif, kontinyu, dan edukatif harus bisa menyejukkan. Agar masyarakat tidak merasa resah dan ketakutan berlebihan”, pintanya.
Rusman menambahkan, masyarakat diberikan pengetahuan teknis bagaimana mengantisipasi dan menangani jika ada kasus yang dihadapi oleh masyarakat. Sehingga masyarakat tahu harus berbuat apa ketika terjadi di lingkungan sekitar.
Dia juga menjelaskan, DPRD Kaltim saat ini akan fokus pada persiapan langkah kebijakan kedaruratan dan antisipatif bila diperlukan, terutama pada aspek kebijakan persetujuan ketersediaan anggaran, sedangkan urusan teknis penanganan kasus ada di pemerintah dinas terkait.
“Rilis Kemenkes RI tentang 7 daerah yang diduga terpapar hepatitis akut, salah satunya provinsi Kaltim, pasti jadi perhatian dan konsen kami (DPRD Provinsi) terutama dalam menganalisa faktor-faktor apa saja penyebabnya, sehingga kita bisa menemukan solusinya”, ungkapnya.
Politisi Partai berlogo Ka’bah tersebut, juga mengharapkan ke depan agar kasus ini bisa menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan memelihara serta menjaga kesehatan lingkungan pemukiman masyarakat.
“Pembangunan kesehatan ke depan harus berubah tidak lagi mengarah pada mengobati dan mengatasi tetapi mencegah dan menghindari penyakit, gerakan hidup sehat masyarakat benar-benar menjadi perioritas utama”, tutup Ketua Alumni PMII Kaltim ini. (sur)