SAMARINDA. Lagi-lagi Jembatan Mahakam ditabrak. Sungai mahakam menjadi lintasan jalannya kapal tongkang yang memuat batu bara. Tak jarang kapal-kapal tersebut menabrak tiang jembatan Mahakam. Tertabraknya tiang jembatan mahakam oleh kapal-kapal yang melintas secara berulang dapat membahayakan kendaraan yang melintas di atasnya.
Pada hari senin lalu, 28 Maret 2022 jembatan Mahakam lagi-lagi tertabrak oleh kapal tongkat berisi muatan batu bara. Bukan hanya satu kapal, tetapi dua sekaligus. Kejadian itu bermula saat kapal tongkang hanyut di tambak yang tak jauh dari Jembatan Mahakam. Menurut Kompol Iwan Pamuji (Kasat Polair Polresta Samarinda), awak kapal yang melihat tali terputus berusaha untuk mengejar. Namun naas, tabrakan pun tak terelakkan.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa ada lima kapal yang diikat berantai. Dan ketika tali terputus, masing-masing kapal terlepas dan hanyut. Beliau memastikan, polisi akan terus menyelidiki perkara tersebut. Terdapat lima orang yang telah ditetapkan sebagai saksi terkait insiden tersebut.
Pada upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekdaprov Rabu 30 Maret 20220 lalu, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) juga turut memberikan komentarnya dalam sesi wawancara bersama awak media.
“Itu mulai kuda makan tembaga, sampai kuda makan mentega sering terjadi,” ujarnya.
Isran mengatakan bahwa masalah Jembatan Mahakam yang ditabrak kapal tongkang sudah menjadi hal lumrah yang terjadi di Kaltim. “Ada juga jembatan lain yang ditabrak. Cuma enggak kedengaran, jauh. Ada cuma engga kelihatan,” tuturnya.
Terkait pembatasan lalu lintas ke depannya ia mengaku akan mengikuti aturan yang akan ditetapkan. “Dibatasi ya silahkan. Kan ikut aturan sana saja,” kata Isran. (adv)
