SANGATTA– Fraksi Gelora Amanat Perjuangan (GAP) dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menekankan urgensi alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp.20 miliar yang tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Meskipun jumlahnya terbilang relatif kecil, dana ini dinilai krusial dalam menghadapi situasi darurat yang memerlukan respon cepat, seperti bencana alam atau keadaan mendesak lainnya.
Hj. Mulyana, perwakilan Fraksi GAP, mengungkapkan, alokasi belanja tidak terduga merupakan komponen penting yang harus mendapat perhatian serius.
“Sebesar Rp.20 miliar memang kecil, namun sangat vital untuk menghadapi kemungkinan bencana atau keadaan darurat yang tidak terduga,” ujarnya dalam rapat paripurna ke-20 masa persidangan ke-1 tahun sidang 2024/2025 di ruang sidang utama DPRD Kutim, Jumat (22/11/2024).
Mulyana menegaskan, dana yang disiapkan untuk kebutuhan mendesak ini harus disertai dengan fleksibilitas dalam penggunaannya.
“Kami berharap pemerintah dapat memastikan bahwa dana ini dapat segera diakses saat dibutuhkan tanpa prosedur yang berlarut-larut,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan, bencana alam atau keadaan darurat bisa terjadi kapan saja, oleh karena itu kesiapan anggaran dalam menghadapi situasi tersebut harus lebih diperhatikan.
“Dengan adanya alokasi ini, diharapkan pemerintah dapat lebih cepat dalam merespons situasi darurat yang mungkin terjadi,” kata Mulyana. (yud/adv/dprd kutim)