SANGATTA – Peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November menjadi momen refleksi penting bagi Anggota DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto. Dalam pesannya, Pandi menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi guru, khususnya terkait kesejahteraan dan kualitas infrastruktur pendidikan di Kutai Timur.
“Kesejahteraan guru harus menjadi perhatian utama, terutama bagi mereka yang mengabdi di daerah pelosok. Kita berharap kesejahteraan ini dapat terus ditingkatkan agar para guru merasa dihargai atas dedikasi mereka,” ujar Pandi saat ditemui di Gedung DPRD Kutim. Senin (25/11/2024).
Sebagai Ketua Fraksi Demokrat, Pandi menggarisbawahi peran guru yang tidak hanya mendidik tetapi juga membentuk karakter generasi muda.
“Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Tidak semua orang mampu melakukannya, dan ini adalah pekerjaan yang luar biasa penting bagi masa depan bangsa,” tuturnya.
Meski demikian, Pandi mengakui masih adanya kesenjangan fasilitas dan kesejahteraan di antara para pendidik, terutama di wilayah terpencil.
“Guru-guru di pelosok kerap menghadapi keterbatasan baik dari sisi kesejahteraan maupun fasilitas. Hal ini menjadi perhatian kami di DPRD untuk memperjuangkan hak-hak mereka,” tambahnya.
Pandi juga menyebut, DPRD Kutai Timur terus mendorong agar pemerintah daerah lebih serius dalam memperbaiki infrastruktur pendidikan. Ia meyakini bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang layak bagi siswa dan nyaman bagi guru.
“Semua ini hanya masalah waktu. Dengan kerja sama yang baik antara DPRD dan pemerintah daerah, kami optimis hak-hak guru akan terpenuhi, dan mereka bisa mengajar dengan lebih tenang dan maksimal,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Pandi juga menyampaikan harapan besarnya bagi para pendidik di seluruh Indonesia.
“Kami percaya guru-guru kita akan mampu mencetak generasi emas yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih maju,” pungkasnya. (yud/adv/dprd kutim)