SAMARINDA. Salah satu aspek yang dihindari jelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim ialah kerusakan lingkungan. Wajar demikian, ketika IKN pindah tentu perambahan hutan terjadi.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun pun sepakat dengan hal tersebut. Dia menyatakan, kerusakan alam memiliki potensi menimbulkan bencana alam seperti banjir hingga tanah longsor. Itu sebab Samsun meminta pemerintah pusat melakukan langkah antisipasi.
“Dengan demikian kerusakan alam bisa dihindari,” terangnya pada Jumat (22/4/2022).
Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga berharap, proses pembangunan kawasan IKN nanti bisa berjalan seiring dengan pembangunan daerah penyangga utama IKN, terutama pembangunan dalam hal pencegahan masalah banjir. Dia pun tak ragu menyebut bila biang banjir selama ini karena masifnya kerusakan alam seperti aktivitas pertambangan .
“Bencana banjir yang terjadi di Kaltim ini karena kerusakan alam, kerusakan lingkungan, apalagi dengan banyaknya pertambangan. Banyak daerah yang telah digundul, seperti di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,” ungkapnya.
Meskipun pemerintah pusat saat ini telah menyiapkan berbagai macam upaya untuk mencegah banjir di kawasan IKN, tapi Samsun juga berharap agar upaya serupa juga perlu dilakukan di sejumlah daerah penyangga seperti Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Jika upaya itu dilakukan maka kawasan IKN dan daerah penyangga ke depannya dapat terhindar dari berbagai macam bencana alam,” imbuhnya.
Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah pusat sudah berupaya membantu penanggulangan banjir. Misalnya dengan adanya pembangunan waduk di kawasan IKN.
“Kami berharap bukan hanya kawasan inti IKN saja yang bebas banjir, tapi daerah penyangga juga harus ikut menikmati pembangunan IKN tanpa banjir,” pungkasnya. (adv/int/sriana)