SAMARINDA. Di Kota Samarinda masih banyak terlihat sejumlah rumah ibadah yang nampak kurang memadai. Karenanya H. M. Syahri anggota DPRD Samarinda dari PPP, meminta agar Pemerintah Kota lebih mempermudah prosedur bantuan renovasi rumah ibadah.
Dalam sebuah kesempatan pada acara Isra’ Mi’raj di Masjid At-Taubah RT 09 Jalan Padat Karya, Samarinda Utara, 25 Januari 2023, H. M. Syahri meminta kepada pemerintah daerah agar memberikan ruang yang lebih terhadap upaya perbaikan tempat ibadah seperti halnya renovasi yang dilakukan di Masjid At-Taubah yang sebelumnya berstatus sebagai musholla.
Dilakukannya perluasan dan peningkatan dari awalnya musholla menjadi masjid dikarenakan kebutuhan warga dalam penggunaan dan fungsi rumah ibadah khususnya masjid di RT 09. Juga disebabkan jarak yang jauh dari warga dengan masjid yang ada di kawasan Padat Karya.
“Perluasan dari musholla ke masjid itu dikarenakan sebuah kebutuhan, karena di daerah tersebut untuk masjid jaraknya agak jauh, sehingga masyarakat setempat berencana menjadikan musholla itu ditingkatkan menjadi masjid,” ujar Syahri, anggota Komisi III yang membawahi bidang pembangunan di DPRD Samarinda.
Upaya swadaya masyarakat selama ini sudah dilakukan untuk membantu pembiayaan renovasi rumah ibadah tersebut melalui kegiatan-kegiatan keagamaan dan lain sebagainya. Kegiatan pengumpulan dana secara swadaya sudah berjalan sejak 6 bulan lamanya.
“Satahu saya penggalangan dana itu murni dari masyarakat, dan sudah dilakukan dari setengah tahun yang lalu, seharusnya menjadi kewajiban Pemkot untuk membantu masyarakat yang membutuhkan peluasan musholla menjadi masjid, karena kita tahu APBD Samarinda tahun ini cukup besar ya seharusnya Pemkot bisa membantu melalui dana hibah,” harapnya.
Politisi Senior PPP ini pun sangat berharap ABPD dapat dipergunakan salah satunya untuk rumah ibadah, sebagai salah satu anggota perlemen yang berasal dari partai Islam, ia pun berharap pemkot sedikit melonggarkan aturan untuk dana hibah dan tidak menghilangkan ketelitian dalam mengeluarkan anggaran.
“Sangat, sangat berharap untuk Pemkot dapat membantu kegiatan perluasan rumah ibadah agar di-back up oleh Pemkot. Ada aturan tentang bantuan langsung hibah, prosedurnya agak rumit, harus ada rekomendasi ini dan itu. Hal ini juga yang membuat masyarakat enggan meminta bantuan ke pemerintah. Kita berharap persyaratan mendapatkan bantuan hibah terutama tempat ibadah seyogyanya dilonggarkan. Kita harus melihat secara nyata saja, apabila butuh bantuan harus dibantu,” ujar politisi dari dapil Samarinda Utara-Sungai Pinang ini.
Sementara itu pada kegiatan Isra’ Mikraj di Masjid At-Taubah selain kegiatan penggalangan dana juga diisi tausyiah oleh Habib Muhammad bin Muhdhor Al-atthos, pimpinan Majelis Darusshofa. (nk/adv/dprdsamarinda)