Anggota DPRD Kutai Timur Riduan Dorong Petani Mandiri

Anggota Komisi B DPRD Kutim, Riduan.

SANGATTA– Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Riduan, menyampaikan keprihatinannya atas ketergantungan daerahnya, khususnya di wilayah Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Muara Ancalaing, Muara Bengkal, Busang, Batu Ampar, dan Long Mesangat. Menurut Riduan, salah satu contoh nyata adalah kebutuhan sayuran yang banyak dipasok dari luar wilayah Kutai Timur. Hal ini, menurutnya, menjadi perhatian serius karena dapat mengurangi potensi lokal yang seharusnya bisa berkembang.

“Sekarang ini, kebutuhan sayuran di daerah kami masih banyak yang berasal dari luar. Hal ini sangat disayangkan, karena kita memiliki potensi besar untuk bisa mandiri dalam hal penyediaan kebutuhan pangan, terutama sayur-sayuran,” ujar Riduan. Ia menekankan bahwa masyarakat di wilayahnya harus mampu berproduksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Menurut Riduan, ketergantungan terhadap pasokan luar daerah menjadi salah satu tantangan besar bagi para petani di wilayah Dapil 3. Oleh karena itu, dia mengharapkan agar masyarakat, khususnya petani lokal, bisa berusaha mandiri dalam menciptakan berbagai kebutuhan pangan. Dia yakin bahwa dengan dukungan yang tepat, petani di daerahnya dapat meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar lokal.

“Ya, kami ingin agar semua kebutuhan rumah tangga, khususnya sayuran, bisa ditanam sendiri oleh masyarakat kita. Saya yakin, jika kita serius, kita bisa mewujudkan kemandirian tersebut. Kami ingin wilayah ini menjadi pemasok kebutuhan pangan bagi daerah lain, bukan sebaliknya,” ujar Riduan dengan penuh keyakinan.

Sebagai anggota DPRD, Riduan mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan keinginan masyarakat tersebut. Salah satu langkah yang menurutnya penting adalah meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap berbagai fasilitas pendukung, seperti bibit, pupuk, dan alat pertanian.

Riduan juga menekankan pentingnya peran serta generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian. Menurutnya, pemuda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan dalam dunia pertanian, dan mereka harus terlibat aktif dalam upaya mencapai swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa bertani bukanlah pekerjaan yang memalukan, melainkan sebuah kegiatan yang memiliki potensi ekonomi yang besar.

“Pemuda harus terlibat dalam pertanian. Jangan malu untuk bertani, karena hasilnya luar biasa. Semua hasil pertanian selalu dibutuhkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau kita mengelola pertanian dengan baik, hasilnya bisa sangat menguntungkan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat luas,” katanya.

Riduan menambahkan bahwa pertanian tidak hanya terbatas pada tanaman sayur-mayur saja, tetapi juga komoditas lainnya, seperti kelapa sawit, yang kini menjadi primadona di berbagai daerah. Menurutnya, dengan potensi yang dimiliki, wilayah Dapil 3 bisa menjadi pusat produksi berbagai komoditas pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan ekspor.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Riduan juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada, termasuk pekarangan rumah, untuk bercocok tanam. “Kalau tidak ada lahan besar, tidak masalah. Manfaatkan saja pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Kita bisa mulai dari tanaman yang kecil dan sederhana, seperti sayur-sayuran atau tanaman hortikultura lainnya,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar masyarakat lebih kreatif dalam mengelola lahan terbatas untuk meningkatkan ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal, diharapkan masyarakat bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Selain mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pertanian, Riduan juga menyoroti kebutuhan akan pupuk dan bibit yang sering kali menjadi keluhan masyarakat. Saat melakukan reses di daerah pemilihannya, banyak petani yang mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan pupuk yang terjangkau serta bibit berkualitas. Hal ini, menurut Riduan, menjadi salah satu hambatan dalam upaya peningkatan produksi pertanian.

“Banyak permintaan masyarakat terkait kebutuhan pupuk, bibit, dan lainnya. Kami akan terus memperjuangkan hal ini agar petani bisa mendapatkan akses yang lebih mudah dan terjangkau untuk kebutuhan tersebut. Kami akan sampaikan harapan ini kepada pemerintah agar bisa segera diatasi,” ujarnya.

Riduan berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap sektor pertanian, terutama dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, ia yakin para petani di wilayah Dapil 3 dapat lebih berkembang dan meningkatkan hasil pertanian mereka.

Sebagai wakil rakyat, Riduan berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani di daerahnya. Ia berharap agar masyarakat bisa lebih bersemangat untuk mengembangkan pertanian, dan bersama-sama mewujudkan cita-cita besar untuk mencapai swasembada pangan.

“Tentu saja, kami akan terus mengawal semua harapan masyarakat. Semua aspirasi ini akan kami tampung dan sampaikan kepada pemerintah. Kami berkomitmen untuk membantu dan mendukung petani, karena kami tahu pertanian adalah sektor yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Riduan. (adv/dprd kutim)

POPULER
Search