SANGATTA – Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Akbar Tanjung, menunjukkan dedikasinya untuk memajukan sektor pertanian di daerah pemilihan (dapil) 5 yang meliputi Sangkulirang, Kaliorang, Karangan, Kaubun, dan Sandaran. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menggandeng Kelompok Petani Peternak Mandiri Nusantara (KP2MN) yang dibina oleh Prof. Maman Nurjaman untuk merealisasikan sejumlah program strategis.
Akbar Tanjung menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dapil 5. “Kami berkomitmen untuk memajukan pertanian di wilayah ini, terutama melalui pengadaan benih padi unggul, perbaikan irigasi, revitalisasi lahan sawah, dan penyediaan pupuk bagi para petani,” jelasnya di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2024).
Ia menambahkan bahwa salah satu upaya yang sedang dijalankan adalah mendukung pertanian milenial dengan pendekatan teknologi modern dan praktik pertanian yang efisien. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan produktivitas padi yang lebih tinggi, yakni 8-12 ton per hektare, dengan pola tanam tiga kali dalam setahun menggunakan siklus 105 hari.
Sebagai langkah awal, Akbar bersama KP2MN telah memulai proyek pertanian di lahan seluas 50 hektare yang terletak di Desa Tanah Abang, Kecamatan Long Mesangat. Proyek ini dirancang sebagai percontohan pengelolaan lahan pertanian modern dan berkelanjutan.
“Lokasi di Tanah Abang ini dipilih karena potensinya yang besar untuk dikembangkan. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai sentra produksi padi unggul di Kutai Timur,” ujar Akbar.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan beras di wilayah Kutai Timur, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Kerja sama dengan KP2MN menjadi salah satu pilar utama dalam program ini. Kelompok tani yang dibina oleh Prof. Maman Nurjaman memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan pertanian modern dan pemberdayaan petani.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis kepada petani, mulai dari pemilihan benih unggul, penggunaan pupuk yang tepat, hingga manajemen irigasi yang efisien,” kata Akbar.
Ia juga menyebutkan pentingnya peran petani milenial dalam mendukung keberhasilan program ini. “Generasi muda harus ikut berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian. Dengan keterlibatan mereka, kita bisa mengadopsi teknologi modern yang akan meningkatkan hasil panen secara signifikan,” tambahnya.
Akbar berharap langkah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan di Kutai Timur. Dengan potensi produksi 8-12 ton per hektare dan siklus tanam tiga kali setahun, kebutuhan beras lokal diharapkan dapat terpenuhi tanpa harus bergantung pada daerah lain.
“Kami ingin menjadikan Kutai Timur sebagai daerah yang mandiri secara pangan, khususnya untuk beras. Dengan program ini, saya yakin kebutuhan pangan masyarakat dapat tercukupi sekaligus memberikan dampak ekonomi yang positif bagi para petani,” tuturnya.
Meski optimis, Akbar menyadari bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah. Ia berharap agar pemerintah Kutai Timur dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi dan akses jalan menuju lahan pertanian.
“Pertanian adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dukungan pemerintah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini, terutama dalam hal pengadaan fasilitas dan subsidi bagi petani,” pungkasnya.
Program yang diinisiasi oleh Akbar Tanjung dan KP2MN ini diharapkan menjadi model percontohan yang dapat diterapkan di wilayah lain di Kutai Timur. Dengan potensi alam yang melimpah dan dukungan teknologi modern, sektor pertanian di dapil 5 diyakini dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Sebagai politisi yang berasal dari dapil 5, Akbar menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan sektor pertanian. “Ini bukan sekadar program jangka pendek, tetapi visi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat dan kemandirian daerah. Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang tetap bisa menikmati hasil dari tanah yang subur ini,” tutupnya. (adv/dprd kutim)