SAMARINDA. Kondisi Samarinda yang kerap dilanda banjir, membuat jalur transportasi di beberapa titik terganggu. Salah satunya akses menuju Bandara APT Pranoto. Pemkot pun bergerak cepat. Usulan Skytrain diajukan menjadi jawaban dari dampak itu. Utamanya di saat jelang jam penerbangan. Proyek kereta layang ini rencananya didanai melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Sebelumnya, telah dilakukan studi pendahuluan, rencananya tahap awal proyek skytrain dibangun di kawasan Stadion Madya Sempaja. Dari situ, terhubung ke Bandara APT Pranoto Samarinda. Selanjutnya jalurnya terhubung pada pusat perbelanjaan di BIG Mall. Titik ini dipilih karena bisa jadi simpul penghubung terminal dan dermaga.
Menariknya, kalua rata-rata kelajuan sekitar 40 km per jam, maka jarak tempuh yang dibutuhkan dari titik awal stadion sempaja ke bandara, hanya 21 menit. Bahkan bisa Cuma 12 menit dengan kecepatan 70 km per jam.
“Di pendahuluan akan kami paparkan. Jika tidak menguntungkan, tidak ada pihak yang mau terlibat. Pembiayaannya kami harapkan dari pihak ketiga,” ujar Sekkot Sugeng Chairuddin.
Meresponsnya, Anggota DPRD Samarinda, Guntur berharap prosesnya benar-benar diseriusi dan dikawal hingga mendapat persetujuan pemerintah pusat.
“Tanpa pengawalan ke pusat, kecil kemungkinannya untuk bisa disetujui oleh pusat,” katanya.
Pengajuan melalui dana APBN dan skema lain dirasa perlu dilakukan mengingat jumlah APBD Samarinda yang dianggap tak cukup jika harus membangun Skytrain itu.
“Kalau mengharapkan APBD yang cuman 2 triliun itu, tidak mungkin membangun proyek besar itu. Palagi target pemkot bukan Cuma proyek itu saja,” ungkap Guntur kepada awak media di Gedung DPRD Samarinda, Rabu (2/2/2022). (*/nk)