Sekolah Ramah Anak Diharap Jadi Kunci Ciptakan Generasi Unggul

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menghadiri acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak oleh MTS Negeri Samarinda.
istimewa
Wakil Wali Kota Rusmadi menghadiri acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak oleh MTS Negeri Samarinda.

SAMARINDA. Bonus demografi menjadi perhatian Pemkot Samarinda. Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menyebutkan bonus demografi merupakan hal penting di negara-negara maju. Ini menjadi kunci strategis dalam menciptakan generasi unggul. Demikian ia sampaikan dalam agenda Forum Deklarasi Sekolah Ramah Anak oleh MTS Negeri Samarinda, 13/3/2023.

Deklarasi kampanye yang disampaikan antara lain antibullying, pencegahan perkawinan anak, stop pekerja anak, pencegahan kekerasan terhadap anak, dan pencegahan anak putus sekolah. Menurut Rusmadi, itu harus dimanfaatkan untuk mempersiapkan sekolah menjadi wadah yang tepat dan strategis untuk persemaian anak-anak bangsa.

“Bonus demografi itu bukan sebuah wacana aja di negara-negara maju seperti Jepang, Korea itu betul betul memanfaatkan usia produktif ini untuk apa? Menjadi kunci wadah strategis untuk persemaian anak,” ujarnya.

Perlu diketahui bonus demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi usia kerja lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja.

Wakil Wali kota Samarinda ini juga menyampaikan sekolah yang ramah anak bukanlah hal yang baru karena sudah sepatutnya sekolah harus menjadi tempat yang ramah dan aman untuk anak.

“Sebenarnya ini bukan cerita hari ini, yang namanya sekolah itu memang harusnya sekolah ramah, sekolah yang bersih, sekolah yang sehat itu adalah sekolah yang dapat melindungi anak-anak,” tegasnya

Hal itu juga ditegaskan oleh Wawali tentang pentingnya mencegah pernikahan usia dini pada kalangan remaja. Hal itu dikatakan melihat pernikahan usia dini akan membawa pengaruh buruk baik kepada pasangan muda itu maupun keturunan mereka kelak.

Rusmadi juga menyinggung terkait stunting pada anak yang meningkat di Indonesia akibat pernikahan dini. Menurut dia itu akan menjadi beban bagi negara. Karena Indonesia sangat membutuhkan anak-anak usia produktif dan sehat untuk membangun negeri.

“Kita pasti tidak mau nanti ada anak anak yang stunting. Kalau stunting apa ini jadi beban. Kenapa beban? Negara ini kan butuh anak anak yang produktif,” tuturnya.

Deklarasi sekolah ramah anak ini dikatakan Rusmadi mengingatkan semua warga negara untuk memberikan hak anak atas keselamatan, kesehatan, pendidikan dan terbebas dari eksploitasi anak usia sekolah.

“Kalau sudah ada deklarasi sekolah ramah anak, itu akan mampu menuntaskan masalah tadi. Dalam rangka memberikan pemahaman kepada anak anak,” tutupnya. (nk/adv/diskominfo samarinda)

POPULER
Search