Lagi, Anak Mati Dikolam Tambang, LBH Ansor Kaltim: Jangan Warisi Generasi Daerah Ini Dengan Kolam Tambang

istimewa
Rusdiono, Ketua LBH Ansor Kaltim.

SAMARINDA. Kembali lubang tambang di Kaltim memakan korban jiwa. Kali ini terjadi di kawasan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, masih wilayah Provinsi Kaltim, pada Minggu pagi (9/10), seorang anak berinisial AB (9) ditemukan tewas mengambang di kolam eks galian tambang batubara.

Kematian anak dilubang tambang bukanlah baru pertama kali terjadi di wilayah Kaltim. Menurut informasi Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, jumlah anak yang mati dilubang tambang hingga saat ini mencapai 41 korban jiwa.

Jumlah yang terbilang tidak sedikit tersebut, tentu saja menjadi keprihatinan bersama. “Siapapun akan prihatin dengan kembalinya terjadi anak yang mati di kolam eks tambang. Kita minta agar pihak-pihak yang berwenang dapat serius dan tegas menyikapi kejadian tersebut,” ujar Rusdiono, Ketua LBH Ansor Katim, dihadapan media massa, (11/10/2022).

Rusdiono juga meminta agar pemerintah tegas menindaklanjuti anak yang mati tenggelam di kolam tambang batubara. “Pemerintah harus bersikap, terutama instansi pertambangan agar dapat menelusuri dan terbuka mengenai keberadaan eks kolam bekas galian tambang berada di wilayah kerja konsesi milik perusahaan apa,” tegas Rusdiono, yang juga merupakan pengacara di Kaltim.

Selain itu, Rusdiono juga meminta, agar aparat penegak hukum dapat mengusut siapa yang memiliki tanggungjawab terkait keberadaan kolam bekas galian tambang batubara. “Kita berharap aparat penegak hukum dapat mengusut kejadian ini dan mencari penanggungjawab keberadaan kolam tambang batubara tersebut.”

“Janganlah generasi didaerah ini diwarisi kolam-kolam tambang. Pemerintah harus serius dan tegas sikapi kejadian ini. Kita berharap jangan ada lagi korban kolam tambang. Masyarakat berhak untuk mendapatkan lingkungan yang aman,” pungkas Rusdiono. (nk)

POPULER
Search