YPNU Kaltim Gelar Vaksinasi untuk Seribu Dosis dengan Vaksin Astrazeneca

Logo YPNU Kaltim dan foto ilustrasi vaksin.

SAMARINDA. Semakin banyaknya permintaan vaksinasi oleh masyarakat, beberapa lembaga dan instansi pemerintahan menggelar kegiatan vaksin di beberapa tempat. Demikian halnya Yayasan Perguruan Nahdlatul Ulama (YPNU) Kaltim juga akan melaksanakan kegiatan vaksinasi dosis pertama, yang akan dilaksanakan pada 31 Agustus mendatang.

Menariknya, YPNU justru menggunakan vaksin Astrazeneca yang sempat disoal ketika hendak digelar di Islamic Center beberapa hari lalu. Alasan penolakan itu menurut pihak Islamic Center jika vaksin Astrazeneca memiliki kandungan tripsin yang bersumber dari hewan babi. Akibatnya, sebagian masyarakat merasa kecewa atas pembatalan tersebut.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim sendiri menengahi polemik soal vaksin tersebut di tengah masyarakat. Melalui pemberitaan di beberapa media lokal cetak maupun online, MUI mengatakan jika masyarakat muslim boleh menggunakan vaksin Astrazeneca. Secara tegas MUI tidak mengharamkan vaksin Astrazeneca. Bahkan PBNU membolehkan dan menganggap kondisi saat ini termasuk darurat syar’iyah.

YPNU sendiri menyikapi polemik soal vaksin itu dengan bijak. Dengan digelarnya vaksinasi oleh YPNU sebagai bentuk penegasan jika masyarakat boleh menggunakan vaksin Astrazeneca sebagai bentuk ikhtiar mendapatkan kekuatan imun menghadapi covid-19.

“Kebutuhan warga akan vaksin sangat masif di tengah masih tingginya tingkat penularan covid-19 di Kalimantan Timur. Fatwa MUI sudah jelas soal vaksin Astrazeneca, jadi tidak usah ragu untuk penyuntikan vaksin itu. Tidak haram,” tegas Riswadi, perwakilan tim pelaksana kegiatan vaksin YPNU. (**)

POPULER
Search