SAMARINDA. Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menggelar reses di Perumahan Bukit Temindung Indah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Rabu (9/2/2022). Dihadiri perwakilan 5 RT, usulan program penanganan banjir, penerangan jalan umum (PJU), perbaikan drainase, hingga suplai air bersih, mengemuka.
Lurah Mugirejo, Nur Irwansyah mengatakan, persoalan banjir di kawasan itu, utamnya Jalan Damanhuri disebabkan kapasitas drainase yang tak maksimal. Arus air terlebih saat hujan deras, meluap.
“Air tidak langsung meluncur dan menyebabkan banjir. Arusnya mengalir keluar gang Ogok baru ke drainase. Bila tak tertampung di drainase itu, otomatis banjir, jalan tidak bisa dilewati. RT 21, RT 26, RT 27 dan RT 29 langsung terdampak banjir,” ungkap Nur Irwansyah.
Ia menambahkan, paling penting adalah masalah kebutuhan air bersih, khususnya bagi warga di Perumahan Bukit Pinang. Masalah air bersih bukan persoalan baru. Sejak 1995 silam, persoalan air bersih sudah muncul dan tak kunjung selesai hingga kini. Sebab itu, di bawah kepemimpinan Andi Harun – Rusmadi ia berharap persoalan itu segera mendapatkan solusi cepat.
“Perumahan Artas (nama dulunya) sejak 1995 sudah ada masalah air, tapi belum juga tuntas,” imbuhnya.
Afif selaku wakil rakyat menegaskan akan menindaklanjuti masalah krusial yang telah disampaikan warga.
“Masalah air bersih saya sudah mendapat surat dari forum RT mulai dari RT 21 sampai RT 26 yang meminta pompa air baru. Alhamdulillah itu sudah disanggupi wali kota (Andi Harun) dan nantinya dianggarkan di APBD Perubahan 2022,” jelas Afif menambahkan.
Afif menjelaskan, mungkin aka nada pengadaan cadangan pompa air untuk menarik air ke permukiman warga Perumahan Bukit Temindung Indah Oktober atau November 2022 mendatang.
“Tinggal saya mengusahakan tempat penampungan airnya. Kalau itu sudah berjalan, insya allah keluhan air bersih bisa tertolong,” harap Afif.
Terkait banjir, Afif menyebut anggaran yang diperlukan tak sedikit. Ditambah, penanganan tak boleh dilakukan sepotong-sepotong. Dan pekerjaan penanganan banjir saaat ini diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Samarinda.
“Kami (DPRD) dan Pemkot Samarinda berjuang sekuat tenaga. Retribusi dari restoran yang masih rancu juga akan kita tindaklanjuti agar jadi sumber pendanaan lain berupa PAD yang bisa mendorong program penanganan banjir,” tegas politisi asal Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Terkhusus masalah PJU, Afif menegaskan tak ada kendala berarti untuk mengatasinya. Sebab stok unit PJU telah ada dan hanya tinggal dilakukan pemasangan. “Tinggal kita koordinasikan saja, tidak perlu dianggarkan. PJU intinya aman. Hanya belum terpasang saja,” tutupnya. (*/nk)