SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim mengadakan Pelatihan Enumerator Pengkajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) 2023, yang berlangsung selama dua hari pada 20-21 November 2023 di empat kota, yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Berau.
Para peserta, terdiri dari seluruh pustakawan dan pengelola perpustakaan, berkumpul di lantai 2 Ruang Balai Pustaka DPK Kaltim, Samarinda. Acara ini dihadiri oleh narasumber dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Dewi Kartikasari, yang menjabat sebagai Plt Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca (PAPPBB).
Dewi Kartikasari, dalam pemaparan materinya mengenai presentase IPLM dan TGM, memaparkan bahwa IPLM Kaltim pada tahun 2022 mencapai 69.22, melebihi rata-rata nasional, sementara TGM Kaltim berada pada kategori sedang dengan nilai 46.27.
“Melalui lokakarya ini, kami berharap dapat meningkatkan IPLM dan TGM Kaltim ke depannya,” ujar Dewi.
Dia juga menjelaskan metode pengambilan data IPLM melalui sensus dengan menggunakan kuesioner yang mencakup tujuh unsur pembangunan literasi masyarakat.
Unsur-unsur tersebut mencakup ketersediaan koleksi buku, ketercukupan tenaga perpustakaan, kunjungan harian masyarakat, keterlibatan masyarakat dalam agenda perpustakaan, jumlah agenda perpustakaan, serta keanggotaan perpustakaan.
Pustakawan DPK Kaltim, Marthen Rumana, menambahkan agar kegiatan lokakarya tersebut mampu memberikan hasil maksimal dan kualifikasi yang dapat diraih oleh petugas pendataan.
“Diharapkan lokakarya ini dapat meningkatkan pemahaman para petugas pencacah data atau enumerator tentang pengumpulan data, proses pemasukan data penyusunan IPLM dan TGM, sehingga petugas yang menangani pendataan ini dapat memenuhi kualifikasi,” terangnya.
IPLM sendiri merupakan pengukuran terhadap upaya pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat.
Sementara itu, TGM bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi perpustakaan di berbagai tingkatan serta tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia. Kajian ini dilakukan setiap tahun oleh Perpusnas RI terhadap semua provinsi, kabupaten, dan kota. (nk/adv/dpk kaltim)