SAMARINDA. Jelang Hari Ulang Tahun ke 64 Provinsi Kaltim pada 9 Januari mendatang, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kaltim Muhammad Faisal, diundang untuk menyampaikan persiapannya pada sebuah diskusi di RRI Samarinda.
Nyatanya, kesempatan itu, ditangkap oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhannya.
Infrastruktur Telekomunikasi masih menjadi topik hangat keluhan masyarakat. Karena saat ini kemajuan teknologi berdampingan erat dengan aktivitas sehari-hari. Karenanya, sampai sekarang warga terutama yang berada di daerah jauh dari perkotaan mengeluhkan tidak adanya pergerakan dari pemerintah untuk kelancaran telekomunikasi.
Mendapat beragam pertanyaan dan respons masyarakat, Faisal menanggapi dengan santai, dan senang atas keaktifan warga yang sudah memberikan masukan.
“Saya senang dengan banyaknya tanggapan untuk Provinsi Kaltim. Karena ini membuktikan masyarakat peduli dengan keadaan sekitar dan daerahnya. Mudah-mudahan peduli tidak hanya dengan bicara tapi juga dengan melakukan suatu hal minimal di rumahnya atau menjadi contoh di lingkungannya. Kuncinya, kita harus bersama sama baik pemerintah masyarakat bergandengan tangan untuk Kaltim Berdaulat,” beber Faisal
Faisal menjelaskan bahwa setiap tahun Pemprov Kaltim terus berusaha yang terbaik dalam urusan telekomunikasi. Pengentasan blankspot di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) menjadi prioritas baik daerah maupun pusat. Baru-baru ini untuk Kabupaten Berau telah disetujui untuk pembangunan 2 (dua) buah Base Transceiver Station (BTS).
“Jika dikatakan tidak ada pergerakan tidak seperti itu ya, tapi mungkin kalah gerak cepat karena keterbatasan anggaran dan banyak yang harus ditangani. Telekomunikasi setiap tahun bergerak untuk mengatasi blankspot tapi memang tidak signifikan dengan wilayah yang luas ini. Kita luasnya sama dengan pulau Jawa wilayahnya. Jadi seperti tidak terlihat,” tandasnya. (nk/adv/diskominfokaltim)
