SAMARINDA – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kaltim, H. M. Fauzi A. Bahtar menyebut jika kalangan generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa sangat rentan terpapar gangguan seperti penyebaran hoax, intoleransi dan potensi pemahaman radikalisme.
Oleh karenanya ia meminta agar generasi muda terutama millenial dan generasi Z agar membuka wawasan pengetahuan agar mampu memfilter gangguan-gangguan eksternal yang akhirnya merusak kehidupan berbangsa.
“Agar generasi muda, millenial dan gen-z terus dan harus membuka wawasannya. Karena mereka sangat rentan terpapar dari upaya menyebarkan informasi hoax, bersikap intoleran dan bahkan bersikap radikal. Tentu akan mengganggu keharmonisan bangsa dan antar sesama. Khususnya menjelang pemilu 2024,” ucapnya.
Penegasan Ketua PWNU Kaltim tersebut disampaikan saat memberikan sambutan acara ‘Jaga Keutuhan NKRI’ yang digagas PW GP Ansor Kaltim hyng bekerja sama dengan UINSI, Bawaslu Kaltim, Yayasan Melati, Rabu 25 Oktober 2023 di Auditorium Kampus Melati, Jl. H. M. Rifaddin, Samarinda Seberang.
Sementara Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kaltim, H. M. Fajri Alfarobi menegaskan jika Ansor menolak hoax, anti toleransi, radikalisme dan politik identitas pada Pemilu 2024.
“Kita ingin Kaltim tetap damai dan kondusif. Oleh karenanya dengan tegas Ansor di Kalimantan Timur menolak segala hoax, intoleransi, radikalisme dan politik identitas pada pemilu 2024.
Menerutnya, sengaja mengajak pelajar dan mahasiswa dalam kegiatan ini karena mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam menolak segala upaya potensi memecah belah bangsa dengan hoax, radikalisme, intoleransi dan politik identitas. (nk)
