Fisip Unmul Edukasi Politik untuk Pemilih Pemula

Melalui Kelas Sekolah Kebangsaan, Gandeng GBI Kelir Samarinda dan Tular Nalar Mafindo
EDUKASI POLITIK: Fasilitator Tular Nalar bersama peserta Sekolah Kebangsaan di Youth GBI Kelir Kota Samarinda, Sabtu (18/11/2023). (Dok. Tim Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Samarinda)
EDUKASI POLITIK: Fasilitator Tular Nalar bersama peserta Sekolah Kebangsaan di Youth GBI Kelir Kota Samarinda, Sabtu (18/11/2023). (Dok. Tim Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Samarinda)

SAMARINDA – Pemilih pemula tentu perlu banyak tahu mengenai demokrasi di Tanah Air. Terlebih, pada Pemilu 2024 nanti, mereka merupakan salah satu lumbung suara baru. Salah satu cara mengedukasi para pemuda berpikir kritis dalam menghadapi Pemilu 2024, Tular Nalar-Mafindo, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman bekerjasama dengan Youth GBI Kelir mengadakan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0. Kegiatan berlangsung di GBI Kelir di Ruko Mall Lembuswana, Samarinda, Sabtu (18/11/2023), diikuti 43 peserta, 13 orang fasilitator, dan 4 orang pengurus Youth GBI Kelir.

Penanggung jawab Sekolah Kebangsaan, Nurliah, yang juga merupakan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman, mengatakan kegiatan bertujuan mengedukasi para generasi muda. Pendidikan ini terutama menyasar para pemilih pemula yang baru pertama kali akan memberikan suaranya di Pemilu 2024.

“Para remaja yang terdiri dari siswa dan mahasiswa tersebut merupakan pemilih pemula yang perlu diedukasi, agar mereka tidak keliru dalam melihat informasi yang tersebut di media sosial,” ucapnya.

Nurliah yang juga Komisioner KPID Kalimantan Timur periode 2015-2018 tersebut menambahkan bahwa anak muda harus tanggap membaca informasi untuk menangkal hoaks.

Wilson yang merupakan salah satu anggota Youth GBI Kelir Kota Samarinda, sebagai salah satu peserta Sekolah Kebangsaan menyampaikan bahwa ia mendapatkan banyak pengetahuan selama mengikuti kegiatan tersebut.

“Saya jadi lebih mengerti lagi terkait Hoaks, sanksi bagi penyebar hingga pembuatnya,” ujarnya.

Selain hoaks, ia juga mendapatkan motivasi untuk menjadi anak muda dan pemilih pemula yang cerdas dan kritis dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Sebagai anak muda, dia dan peserta lainnya juga berharap Pemilu mendatang akan berlangsung akan berlangsung dengan jujur, di mana masyarakat kritis menghadapi Pemilu, tidak ada kecurangan dan politik uang. (*)

Tular Nalar, program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.

Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, silakan kunjungi kami di https://tularnalar.id/tentang-kami/ atau terhubung dengan kami di platform media sosial melalui https://www.instagram.com/tularnalar/

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput.

Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami/

Google.org, sisi filantropis dan persembahan terbaik dari Google untuk membantu memecahkan beberapa tantangan terbesar umat manusia yang menggabungkan pendanaan, donasi produk, dan keahlian teknis untuk mendukung komunitas yang kurang terlayani dan memberikan kesempatan bagi semua orang.

Google.org melibatkan organisasi nirlaba, perusahaan sosial, dan entitas sipil yang menciptakan dampak signifikan pada komunitas yang mereka layani, dan yang kegiatannya berpotensi menghasilkan perubahan sosial yang terukur dan bermakna.

POPULER
Search