SAMARINDA. Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi menanggapi soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan harga BBM Pertamax, menuai berbagai kontra yang ada. Mulai dari penolakan masyarakat, aksi demo di berbagai wilayah, hingga kemungkinan akan melonjaknya harga bahan lainnya di masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Subandi, saat ditemui awak media mengatakan, jika kenaikan harga BBM Pertamax tersebut menurutnya adalah keputusan yang blunder.
Di satu sisi sektor masyarakat yang masih perlu memulihkan keadaan ekonomi, serta sektor riil yang belum bergerak, ditambah kenaikan harga BBM Pertamax tersebut, membuat beban masyarakat meningkat.
“Kita ketahui, ekonomi sedang menurun selama 2 tahun belakangan ini, sektor riil belum bergerak, ekonomi masyarakat masih belum bergerak, ditambah lagi kenaikan BBM, jadi tambah berat,” ucapnya.
Ia menegaskan, jika sebenarnya momen menaikkan harga BBM tersebut dianggap belum pas dengan situasi yang ada saat ini.
“Momentumnya belum pas untuk menaikkan BBM ini,” tambahnya.
Berkenaan dengan itu, pada Kamis, 7 April 2022 lalu Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI datang ke Kota Samarinda terkait dengan sidak BBM yang ada di Kota Samarinda.
Politisi PKS tersebut pun mengatakan, jika ia berharap dengan datangnya Menteri ESDM di Kaltim dan Samarinda, tak hanya sebuah acara seremonial belaka, namun ada substansi yang dapat menjadi bahan pertimbangan dari kenaikan BBM ini.
“Ya saya berharap itu tak hanya jadi acara seremonial aja ya, selain memastikan distribusi BBM itu lancar dan sesuai aturan, yang paling penting jangan sampai ada BBM disalurkan yang tidak semestinya, kalau alur distribusinya juga jangan bertele-tele agar memangkas biaya-biaya yang timbul, karena terkait itu tentunya akan bengkak biayanya, nanti malah naik lagi, dan kenaikan ini harus ditinjau ulang di lapangan terkait kenaikan ini,” harapnya.
Terakhir, Subandi menegaskan, jika ia sangat tidak sepakat dengan alasan dan argumen apa pun yang diberikan oleh pemerintah pusat terkait kenaikan BBM tersebut.
“Kami tidak sepakat, apa pun argumentasinya yang dibangun pemerintah pusat, untuk menaikkan BBM kita tidak sepakat,” tutupnya dengan tegas. (sul)