SAMARINDA. Edy Mulyadi membuat masyarakat Kaltim geram atas pernyataannya yang diduga mengandung pelecehan. Gerakan Pemuda Ansor Kaltim turut mengecam hal yang dapat membuat suasana menjadi panas tersebut.
Dalam sebuah tayangan video di kanal Youtube miliknya, nampak Edy bersama rekannya sedang menyikapi persoalan rencana pemindahan Ibu Kota ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur. Edy menganggap jika Penajam di Kaltim adalah tempat pembuangan anak jin. Bahkan bersama rekannya yang lain menyebut jika di Kalimantan hanya layak dihuni monyet.
Sekretaris GP Ansor Kaltim, Herman A. Hasan menyayangkan pernyataan bernada melecehkan itu keluar dari Edy dan rekan-rekannya. “Kita tidak tau apa motif dari kalimat itu sebenarnya. Kalau itu dilakukan oleh mereka yang berpendidikan dan memiliki kesadaran kolektif sebagai satu kesatuan dalam berbangsa, seharusnya kalimat tidak pantas itu tidak diucapkan. Ini sangat mengkhawatirkan dan kami mengecamnya,” ujarnya.
GP Ansor Kaltim mendesak agar Edy Mulyadi dan rekan-rekannya untuk segera mengklarifikasi maksud pernyataannya tersebut. Sebab menurut Herman, hal itu telah membuat tidak nyaman masyarakat Kaltim dan Kalimantan pada umumnya. (tim)